Pakar Tangkap Peluang Bottom Bitcoin, Saat yang Tepat buat Beli?


Crash mendadak di pasar kripto hari ini (5/8) telah menyita perhatian signifikan. Betapa tidak, Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, harganya sempat tergelincir ke US$49.000 sebelum kemudian stabil di kitaran US$52.765.

Ethereum (ETH) juga mengukir volatilitas serupa. Data CoinGecko mengungkap harganya sempat menyentuh US$2.100 sebelum kembali merangkak naik ke US$2.359.

Rasa Takut Investor Meningkat saat Volatilitas Kripto Melonjak

Fluktuasi yang cepat ini akhirnya bermuara pada likuidasi yang masif. Mengacu data Coinglass, jumlah likuidasi dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah menyentuh angka US$1,06 miliar. Rinciannya, US$901,33 juta datang dari posisi long dan US$159,41 juta dari posisi short. Padahal, BeInCrypto melaporkan bahwa sekitar lima jam yang lalu, angka likuidasi yang tercatat masih sekitar US$800 juta.

Aksi jual dramatis ini pun turut menyulut volatilitas yang intens di pasar kripto, sekaligus mengguncang kepercayaan investor. Yang menarik, platform analitik on-chain Santiment melaporkan bahwa diskusi seputar aksi beli terekam membludak. Hanya saja, jumlahnya tidak sebanyak kalangan investor serta pengamat pasar yang menaruh ekspektasi pada crash market yang begitu dramatis seperti sekarang ini.

“Antisipasi reaksi yang lebih besar dari pasar AS saat mereka terbangun dengan kabar buruk ini. Aksi jual panik hanya akan mempercepat datangnya rebound kripto,” tulisnya.

Sentimen Sosial selama Market Dip Terbaru | Sumber: X/santimentfeed

Lebih lanjut, barisan analis di alat analisis on-chain CryptoQuant mencatat bahwa BTC telah menembus level support US$57.000. Ini bisa menjadi pertanda penurunan lebih lanjut ke US$40.000, menurut penilaian mereka.

“Saat ini, trader menderita margin profit yang belum terealisasi paling negatif sejak November 2022 silam,” imbuh analis CryptoQuant.

Namun, terlepas dari kepanikan yang mendera pasar, sejumlah analis memberikan pandangan yang lebih optimistis soal situasi ini. Sebut saja Charles Edwards, selaku Pendiri Capriole Investments. Ia menyebutkan bahwa level kunci US$52.000 dapat memicu rebound pasar. Atau jika tidak, level support berikutnya ada di US$44.000.

Di samping itu, trader kripto terkemuka Bitcoin Jack juga menyatakan, ada peluang bahwa pasar akan kembali menguji titik terendah saluran paraboliknya.

“Harga baru saja menyentuh batas atas lagi. Jika ini adalah titik awal, bottom pasar bisa terjadi di tahun 2026. Ini hanya prediksi, saya pernah salah sebelumnya, jadi semoga berhasil dan bersenang-senanglah!” tulis Bitcoin Jack.

Senada dengan prediksi di atas, CryptoKaleo meyakini kondisi terkini menghadirkan peluang beli yang optimal. Ia menganjurkan langkah yang diperhitungkan dengan baik guna mencegah percobaan memprediksi titik bottom pasar secara presisi.

“Strategi investasi tetap sama. Beli sekarang – jual akhir tahun,” pungkas CryptoKaleo.

Bagaimana pendapat Anda tentang market dip Bitcoin yang sajikan peluang beli strategis ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *