GAIKINDO terima keputusan pemerintah yang enggan beri insentif hybrid


Jakarta (ANTARA) – Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Jongkie Sugiarto menerima keputusan pemerintah untuk tidak memberikan insentif kepada kendaraan di segmen hybrid.

“Ya , kita harus terima keputusan Pemerintah ini,” kata Jongkie Sugiarto kepada ANTARA, Kamis.

Dengan keputusan yang sudah disahkan oleh pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Gaikindo meminta agar para produsen otomotif yang memasarkan kendaraan hybrid dapat menjalankan strateginya untuk bisa terus menjual kendaraan yang banyak memberikan manfaat ke lingkungan.

“Para APM harus mencari strategi lain, agar dapat meningkatkan penjualan mobil-mobil hybrid nya,” lanjut dia.

Baca juga: Pemerintah siapkan insentif mobil hybrid

Baca juga: Gaikindo dorong pemberian insentif mobil hybrid meski tak sebesar BEV

Menurut dia, kendaraan hybrid memiliki beberapa keunggulan yang dapat meningkatkan lingkungan menjadi lebih terjaga.

Dia menjelaskan bahwa setidaknya, terdapat empat hal penting yang dimiliki oleh kendaraan ini.

Mobil yang mengusung teknologi hybrid, memiliki penghematan dalam penggunaan BBM dibandingkan dengan kendaraan konvensional, mengeluarkan polusi yang sangat rendah, tidak banyak membutuhkan infrastruktur seperti kendaraan elektrik murni dan juga harga yang sangat bersahabat.

Dengan berbagai keunggulan yang saat ini memang menjadi isu penting, GAIKINDO telah merundingkan hal-hal tersebut kepada pemerintah untuk menjadi perhatian lebih.

Hal tersebut semata-mata untuk tetap bisa menjaga tren penjualan yang saat ini sedang dalam keadaan positif untuk segmen tersebut.

“Karena hal-hal tersebut maka kami mengusulkan juga dapat diberikan insentif untuk mobil-mobil hybrid walaupun besaran nya tidak harus sama seperti insentif mobil BEV,” tegas dia.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak ada penambahan kebijakan baru untuk sektor otomotif pada tahun ini.

Dengan tidak adanya perubahan, artinya pemerintah juga tidak akan mengeluarkan kebijakan dalam memberikan insentif untuk kendaraan hibrida di Indonesia.

Menurut dia, segmen ini sudah sangat mendapatkan sambutan yang baik bahkan tumbuh hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Moeldoko sebut insentif mobil hybrid hambat pertumbuhan BEV

Baca juga: Insentif pajak mobil tumbuhkan minat untuk beralih ke kendaraan hybrid

Baca juga: Moeldoko sebut insentif EV lebih mendesak ketimbang hybrid

 

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *