VW, BMW, Mercedes, Porsche alami risiko serius di bawah pimpinan Trump


Jakarta (ANTARA) – Bukan hanya bisnis China yang bersiap-siap menghadapi dampak dari tarif impor yang mungkin diberlakukan Donald Trump selama masa kepresidenannya di Amerika Serikat (AS).

Laman Carscoops, Minggu (17/11) melaporkan bahwa para ahli memperingatkan produsen mobil Jerman harus bersiap-siap untuk kehilangan lebih dari 10 persen dari keuntungan operasional mereka saat ini.

Meskipun Presiden Terpilih AS, Trump, bahkan belum menjabat, apalagi memberlakukan tarif apa pun, ia telah berbicara dengan serius tentang melakukan hal itu, dan produsen mobil asing tidak dapat menganggapnya sebagai ancaman kosong.

Merek-merek Jerman sendiri mengekspor 583 ribu mobil dari Eropa ke AS setiap tahun dan mengirim 343 ribu dari pabrik di Meksiko.

Baca juga: Laporan: Trump mungkin terapkan tarif mobil impor mulai minggu depan

Tak hanya itu, karena banyak dari hampir 1 juta kendaraan tersebut memiliki harga yang tinggi, kenaikan bea masuk yang tajam dari 2,5 persen saat ini menjadi sekitar 12,5 persen bisa jadi akan sangat merugikan.

Seorang analis dari bank investasi Stifel Europe memprediksi produsen mobil Jerman dapat mengalami penurunan laba antara 11 dan 15 persen.

BMW tetap bersikap positif terhadap masa depan operasi penjualan di AS, dan BMW memiliki alasan untuk itu: seperti Mercedes dan VW, BMW memiliki keuntungan karena memiliki fasilitas produksi di Amerika.

Meskipun ketiga produsen mobil tersebut masih mengekspor ribuan mobil ke AS, mereka dapat mengurangi jumlah tersebut, dan sebaliknya mendorong kendaraan buatan lokal mereka lebih keras, atau bahkan mengubah fasilitas produksi mereka untuk menyiapkan jalur produksi baru di pabrik-pabrik mereka di Amerika.

Namun prospek untuk merek lain kurang pasti. Setiap Porsche yang dijual di AS diekspor dari Eropa, dan model terlaris Audi di Amerika adalah Q5 yang dibuat di Meksiko, yang menyumbang sepertiga dari penjualan.

Trump memiliki masalah dengan Meksiko, dia bahkan menyarankan untuk menerapkan tasrif sebesar 200 persen pada mobil yang dikirim dari sana ke Amerika.

BMW dan VW juga membuat mobil di Meksiko (seperti halnya Toyota, GM dan Ford), tetapi tidak seperti merek-merek tersebut, Audi dan Porsche tidak memiliki pabrik di Amerika.

Selama bertahun-tahun Amerika dan China telah menjadi pasar ekspor terbesar untuk kendaraan merek Jerman, dan dengan penjualan di China yang kini terus menurun, hal yang tidak pernah masuk daftar keinginan VW, BMW, dan Mercedes adalah gangguan di AS.

Baca juga: Tarif impor 20 persen Trump akan membebani pembeli mobil murah

Baca juga: Trump ancam berlakukan tarif impor 35 persen untuk mobil Jerman

 

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *