Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto menyampaikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam upaya untuk mewujudkan target nol emisi (Net Zero Emission/NZE) tahun 2060.
“TMMIN berkomitmen untuk berkontribusi secara proaktif dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission di Indonesia dan juga di dunia,” kata Nandi dalam seminar yang dilaksanakan di lingkungan Universitas Indonesia di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Rabu.
Dalam seminar bertajuk “Strategi Percepatan Transisi Energi: Pendekatan Quick Win sebagai Solusi Praktis dalam Mewujudkan Pencapaian Target NDC 2030”, Nandi mengatakan bahwa upaya perusahaan untuk membantu mengurangi emisi karbon dituangkan dalam Toyota Environmental Challenge 2050.
Toyota Environmental Challenge 2050 mencakup upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan penanganan masalah lingkungan hidup.
Dalam hal ini, perusahaan antara lain sebisa mungkin berusaha untuk meminimalkan dampak negatif setiap kegiatan produksi terhadap lingkungan hidup.
Baca juga: TAM terapkan strategi multi-jalur untuk bantu kurangi emisi karbon
Baca juga: Toyota sediakan kendaraan rendah emisi untuk Olimpiade-Paralimpiade
Perusahaan mengklaim dalam satu tahun terakhir telah berhasil mereduksi emisi setara 5.000 ton CO2 di seluruh fasilitas produksi dan area kantor melalui efisiensi, penggunaan energi baru terbarukan, dan upaya-upaya lainnya.
“Tidak hanya di sisi penyediaan produk kendaraan yang semakin ramah lingkungan, kami juga memastikan bahwa proses produksi di fasilitas manufaktur Toyota, termasuk rantai pasok, selalu mengedepankan aspek lingkungan,” kata Nandi.
Ia menyampaikan bahwa perusahaan terus berusaha meningkatkan kontribusi positif terhadap upaya pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca yang ditetapkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC) tahun 2030.
Menurut dia, perusahaan juga mendukung penguatan kolaborasi pemerintah dengan akademisi dan pelaku industri dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta mewujudkan keberlanjutan lingkungan.
“Kami percaya bahwa tidak ada solusi tunggal untuk menuju Net Zero Emission. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai sektor, termasuk sektor otomotif yang memberi peran signifikan dalam pengurangan emisi karbon,” katanya.
Upaya pemerintah untuk mencapai target nol emisi paling lambat tahun 2060 mencakup peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan, pengurangan penggunaan energi fosil, peningkatan pemakaian kendaraan listrik di sektor transportasi, dan pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca juga: KLHK jelaskan implementasi RIL-C untuk kurangi emisi
Baca juga: Studi: Kendaraan berat jadi kontributor terbesar polutan di Jakarta
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024