Hukum  

TNI amankan senjata api ilegal dari warga Tanimbar Maluku



Ambon (ANTARA) – TNI Melalui Satuan tugas (Satgas) Pengamanan Pulau Terluar (Pamputer) mengamankan tiga senjata api ilegal dari warga Desa Eliasa, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku.

“Dengan kerja keras, tulus, dan ikhlas, personel Satgas Pamputer senantiasa berupaya memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi setiap dinamika permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, termasuk persoalan kepemilikan senjata api,” kata Dansatgas Pam Puter Dandim 1507/Saumlaki Letkol Inf. Hendra Suryaningrat dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.

Letkol Inf. Hendra mengatakan bahwa pengamanan wilayah terluar berbagai kegiatan pembinaan teritorial yang bersifat humanis. Kegiatan ini dilakukan oleh anggota Satgas Pamputer Yonif 733/Masariku selain tugas pokoknya yaitu mengamankan wilayah-wilayah di perbatasan.

Seperti yang dilakukan oleh personel Satgas Pamputer Praka Yafet Manggaprow, Pratu Rian Andika, dan Pratu Defoldi Ngingaje. Mereka berhasil memperoleh dua pucuk senjata api rakitan, yaitu satu pucuk laras panjang dalam kondisi rusak ringan dan berkarat dan satu pucuk lagi berupa senjata rakitan laras pendek dalam kondisi rusak berat dan berkarat.

Dua pucuk senjata itu diserahkan nelayan warga Kepulauan Tanimbar berinisial MS (50) dan EH (45) petani di Desa Eliasa, Tanimbar.

Sebelumnya, personel Satgas Pamputer Pulau Larat Praka Hamka, Pratu Isnan, dan Pratu Ferdi memperoleh senjata rakitan laras panjang dari seorang petani berinisial YNS (54) di Desa Lamdesar Timur, Tanimbar.

Perolehan senjata api ilegal tersebut, kata dia, diberikan oleh masyarakat secara sukarela berkat komunikasi sosial (komsos) dengan mengedepankan pembinaan teritorial dan pemberian rasa aman oleh Satgas Pamputer kepada masyarakat.

Melalui berbagai kegiatan pembinaan teritorial yang menyentuh hati, nurani, dan pikiran masyarakat serta aktivitas yang memberikan keamanan dan kehadiran personel Satgas di tengah-tengah mereka, lanjut dia, masyarakat dengan penuh kesadaran menyerahkan senjata apinya kepada personel satgas.

Dansatgas Pamputer juga menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melindungi masyarakat, bahkan membangun kesejahteraan bagi masyarakat di perbatasan Maluku.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat di perbatasan Maluku,” tegas Dansatgas Letkol Inf. Hendra Suryaningrat.

Baca juga: Dito Mahendra didakwa miliki senjata ilegal, ini rincian senjatanya

Baca juga: Warga Aceh Timur temukan dua pucuk senjata api

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *