Standard Chartered Ramal Bitcoin Akan Raih US$100.000 di 2024



Salah satu raksasa perbankan global, Standard Chartered Bank, mengeluarkan prediksi yang berani terkait Bitcoin (BTC). Perusahaan menyebut pada akhir tahun ini harga BTC akan melonjak hingga menembus US$100.000.

Lonjakan harga ini dipercaya akan terjadi pada November mendatang, berbarengan dengan masa pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, Kepala Penelitian Valas dan Aset Digital Standard Chartered Bank, Geoffrey Kendrick, mengatakan harga Bitcoin akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) pada bulan Agustus terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke kisaran harga yang disebutkan.

Namun, hal itu sangat tergantung pada lanskap politik di AS, terutama terkait ketetapan Joe Biden dalam kontestasi pemilu mendatang. Seperti diketahui, sejak debat pemilihan umum melawan Donald Trump bulan lalu, sikap politisi dari Partai Demokrat terpecah.

Beberapa pihak menganggap Biden masih pantas memenangkan pertarungan politik tersebut, sementara sisi lainnya mulai menyerukan agar Biden mundur sebagai kandidat presiden dari Demokrat.

Menurut Kendrick, keputusan Biden untuk melanjutkan pencalonannya akan menghadirkan “peluang pembelian yang fantastis”.

Waspadai Skenario Terburuk

Kendati begitu, pasar diharapkan bisa melihat skenario yang menguntungkan. Kendrick menyoroti sikap Trump yang selama ini menunjukkan dukungan yang lebih positif, baik dari sisi regulasi terhadap Bitcoin maupun aktivitas Bitcoin mining.

“Jika Biden mengundurkan diri, harga Bitcoin berpotensi turun hingga US$50.000. Pergerakan harganya juga akan tetap rendah jika Joe Biden digantikan oleh kandidat alternatif lainnya,” tutur Kendrick.

Mengacu pada data CoinGecko, harga BTC saat ini diperdagangkan pada kisaran US$60.896 dan sempat menorehkan rekor harga ATH pada Maret ke kisaran US$73.737.

Ahli kripto asal Indonesia yang juga Pendiri belajarbitcoin.com, Angga Andinata, menambahkan bahwa pemilu AS kali ini berpengaruh besar pada pergerakan Bitcoin. Pasalnya, Trump yang selama ini memiliki narasi kuat seputar aset digital juga tengah menghadapi masalah hukum yang pada akhirnya menciptakan ketidakpastian di pasar.

Salah satu kandidat presiden AS tersebut tengah menghadapi beberapa kasus pidana, termasuk pemalsuan catatan bisnis terkait dengan pembayaran uang tutup mulut kepada aktris film dewasa, Stormy Daniels.

Namun dalam pembaruannya, Mahkamah Agung AS dikabarkan telah memutuskan untuk memberikan kekebalan absolut dari penuntutan bagi Trump dan semua presiden AS di masa depan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *