loading…
Shin Tae-yong mengkambinghitamkan wasit atas kegagalan Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade Paris 2024 / Foto: MPI
Pada laga playoff Olimpiade Paris 2024, Indonesia U-23 harus menunda tampil di pesta olahraga empat tahunan tersebut setelah dikalahkan Guinea U-23 dengan skor 0-1. Skor semata wayang pada pertandingan ini dicetak Ilaix Moriba pada menit 28 melalui tendangan penalti.
Kekalahan itu membuat Indonesia U-23 gagal mengamankan tiket terakhir ke Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, mereka telah melewatkan dua kesempatan untuk tampil di pesta olahraga terakbar di dunia itu ketika kalah di semifinal dan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Kendati demikian, Shin Tae-yong mengapresiasi perjuangan maksimal yang telah ditunjukkan oleh Marselino Ferdinan dan kolega saat melawan Guinea U-23. Hanya saja menurutnya, hasil negatif itu didapat akibat keputusan-keputusan kurang adil yang dibuat oleh wasit.
“Untuk pertandingan terakhir memang benar-benar pemain bekerja keras sangat kerja maksimal tapi dengan adanya keputusan yang tidak adil dari wasit itu saya tidak bisa menerimanya,” kata Shin Tae Yong kepada awak media saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (11/5/2024).
“Beberapa kali saya memutar video pertandingan tapi tetap juga ada kesalahan dari wasit itu yang sangat disayangkan. Apa yang saya rasakan ini pasti juga sama dengan fans sepak bola Indonesia,” tambahnya.
Ya, beberapa keputusan kontroversial dibuat oleh wasit yang memimpin laga Timnas Indonesia U-23 versus Guinea U-23, yakni Francois Letxier. Yang pertama, wasit asal Prancis itu memberikan penalti yang berujung gol tunggal lawan setelah Witan Sulaeman melanggar salah satu pemain tim lawan.
Padahal, dari tayangan ulang terlihat bahwa tidak ada kontak yang terjadi di antara mereka. Bahkan, jika melanggar sekalipun, kejadian itu terjadi di luar kotak penalti.
Kontroversi lainnya terjadi di babak kedua ketika Alfeandra Dewangga melakukan tekel kepada pemain lawan. Wasit kembali menunjuk titik putih, padahal bek PSIS Semarang itu jelas-jelas mendapatkan bola lebih dulu.
Shin Tae Yong pun sampai melakukan protes keras atas kinerja wasit yang kurang memuaskan. Pelatih asal Korea Selatan itu pun akhirnya diganjar kartu kuning secara beruntun oleh wasit dalam kurun waktu berdekatan sehingga kartu merah didapatnya.
(yov)