Pasar kripto tanah air terbukti memiliki potensi melimpah untuk dikembangkan. Beberapa crypto exchange asli Indonesia melaporkan penambahan jumlah pengguna yang signifikan sepanjang bull market dalam beberapa bulan terakhir. Sebut saja Bittime yang mengumumkan berhasil memperbesar basis pengguna mereka hingga melebihi 500.000 orang.
Jumlah tersebut merupakan total akumulasi sejak perusahaan mulai beroperasi. Chief Executive Officer (CEO) Bittime, Ryan Lymn, menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menyediakan token meme dan hype terbaru serta populer di pasar aset kripto sebagai strategi untuk melengkapi perdagangan mata uang virtual.
Selain itu, Bittime juga berhasil menjadi crypto exchange terbaik ketiga di Indonesia versi CoinGecko setelah genap 15 bulan beroperasi.
“Perusahaan mengedepankan keamanan, kenyamanan, dan diversifikasi aset kripto untuk pengguna. Inilah alasan utama mengapa Bittime disukai oleh pengguna,” ungkap Ryan melalui keterangan resmi.
Adapun crypto exchange lainnya, Indodax, juga melaporkan lonjakan pengguna. Pimpinan perusahaan, Oscar Darmawan, pada Maret lalu mengakui bahwa di awal tahun ini, jumlah investor Bitcoin di platform mereka telah mencatat lonjakan hampir 2 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Perusahaan juga mengeklaim, jumlah pengguna kripto di platform saat ini sudah mencapai 6,3 juta pengguna yang sekaligus memperlihatkan pangsa pasar sebesar 33%.
Sementara entitas kripto lainnya, Tokocrypto, sampai dengan Februari lalu, telah berhasil menghimpun lebih dari 4 juta pelanggan atau mewakili 21,05% dari pangsa pasar kala itu.
Jumlah Investor Saham Makin Ketinggalan
Sampai dengan April lalu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, jumlah investor aset digital tanah air sudah menembus angka 20 juta. Angka tersebut jauh melampaui total investor pasar modal Indonesia yang pada April hanya mencapai 12,78 juta orang.
Survei yang digelar oleh Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebutkan, aset kripto menempati peringkat ketiga untuk instrumen investasi yang paling banyak digunakan. Persentasenya tidak begitu jauh dari investasi saham yang sudah lebih dulu matang.
Dalam survei terungkap bahwa 29,8% responden mengaku memiliki investasi reksa dana, 21,7% memilik investasi dalam bentuk saham, dan 21,1% responden mengaku sudah memiliki aset kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.