Jakarta (ANTARA) – Grup Mercedes-Benz mengumumkan niat mereka untuk berinvestasi lebih dari 14 miliar yuan (2 miliar dolar AS) atau sekitar Rp30,8 triliun dengan mitra lokal guna memperluas jajaran produknya di Tiongkok.
Dilaporkan Carnewschina pada Kamis (5/9) waktu setempat, Mercedes-Benz akan mulai memproduksi model CLA bertenaga listrik dengan jarak sumbu roda panjang yang eksklusif di Tiongkok, SUV GLE dengan jarak sumbu roda panjang dan MPV listrik mewah baru yang berbasis pada platform VAN.EA mulai tahun 2025.
Ketua Dewan Manajemen Mercedes dari Mercedes-Benz Group, Ola Källenius mengatakan bahwa pasar Tiongkok adalah salah satu pilar utama strategi global Mercedes-Benz Group dan merupakan kekuatan pendorong utama di balik transisi menuju elektrifikasi dan inovasi teknologi.
Baca juga: Mercedes bisa memulai uji sistem kemudi otonom level 4 di China
“Mercedes-Benz tetap berkomitmen untuk investasi jangka panjang di Tiongkok, terlibat secara mendalam dan berkontribusi pada peningkatan industri otomotif Tiongkok,” katanya.
Pengumuman ini muncul di tengah kemungkinan penutupan pabrik Volkswagen di Jerman dan tarif baru Uni Eropa untuk kendaraan listrik China.
Pengumuman itu juga menyusul dua investasi besar yang diumumkan oleh produsen mobil Jerman lainnya Volkswagen Group dan BMW AG pada bulan April.
Baca juga: Huawaei dan BAIC hadirkan sedan mewah lawan Mercedes-Benz EQS
Dilaporkan bahwa lebih dari 10 miliar yuan (1,4 miliar dolar AS) akan dialokasikan untuk operasi kendaraan penumpang, sementara lebih dari 4 miliar yuan (550 juta dolar AS) akan diinvestasikan dalam kendaraan komersial ringan.
Model-model baru yang diproduksi di dalam negeri ini akan diproduksi oleh perusahaan patungan Mercedes yang sudah ada, Beijing Benz (perusahaan patungan dengan BAIC) dan Fujian Benz.
Selain itu, Mercedes juga mengungkapkan informasi tentang sistem operasi MB.OS barunya, yang akan memulai debutnya dengan model lokal baru.
Baca juga: Mercedes-Benz C-Class listrik dikonfirmasi meluncur pada 2026
Sistem ini akan menampilkan asisten virtual baru serta sistem mengemudi pintar “end-to-end”.
Mengemudi pintar “end-to-end” adalah terminologi umum yang digunakan oleh produsen lokal untuk menggambarkan solusi mengemudi otomatis mereka yang mulai diadopsi Mercedes.
Menurut statistik dari Mercedes, perusahaan telah berinvestasi lebih dari 100 miliar yuan (14 miliar dolar) di Tiongkok dari tahun 2014 hingga 2023, dengan 10 miliar yuan (1,4 miliar dolar AS) digunakan untuk R&D selama lima tahun terakhir.
Baca juga: Mercedes-Benz raih lisensi uji coba kendaraan otonom di China
Baca juga: Mercedes-Benz diwartakan akan kurangi produksi S-Class dan EQS
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024