Jakarta (ANTARA) – Hendy Setiono, pengusaha yang dikenal sebagai pendiri Kebab Turki Baba Rafi, kini tengah menjadi sorotan publik karena dilaporkan ke polisi atas dugaan pencucian uang. Namanya ramai diperbincangkan di media sosial dan di kalangan rekan-rekan selebritas.
Kasus ini berawal dari pengakuan Niko Al Hakim atau Okin, yang menceritakan pengalamannya sejak 2021, melalui unggahan di Instagram. Ia mengungkapkan bahwa Hendy Setiono, yang juga menjadi mitra bisnisnya, sulit untuk memberikan informasi terkait rekening koran dan sering berdalih bahwa hal tersebut tidak penting.
Okin pun mengungkapkan bahwa “Sebagai sesama pemegang saham, minta rekening koran aja susahnya minta ampun sampe harus lewat somasi 1,2,3 sampe akhirnya bikin LP di Bareskrim atas dasar TPPU” ujarnya di akun instagram pribadi miliknya @okintph pada Sabtu (15/2).
Tak hanya Okin yang merasa dirugikan, influencer Jerome Polin juga mengungkapkan bahwa ia mengalami hal serupa, di mana dirinya merasa dibohongi oleh Hendy Setiono, sama seperti Okin dan almarhum Babe Cabita. Jerome menambahkan dalam komentar di reels Okin, “Korbannya banyak, termasuk aku dan alm. Babe Cabita.”
Lantas seperti apa sosok Hendy Setiono yang dikenal luas dengan bisnis Kebab Turki Baba Rafi? Berikut adalah profilnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: BNN dan PPATK maksimalkan penyelidikan TPPU miskinkan bandar narkoba
Profil Hendy Setiono
Hendy Setiono lahir di Surabaya pada 30 Maret 1983 dan menghabiskan masa kecilnya di Surabaya serta Bontang. Dengan latar belakang keluarga yang berbisnis, Hendy dikenal di kalangan rekan-rekannya sebagai sosok yang sukses di dunia usaha, khususnya di bidang kuliner.
Ia sempat berkuliah di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, namun pada semester keempat, ia memutuskan untuk keluar dan fokus membangun bisnis kebab.
Dengan tekad kuat untuk mengembangkan bisnis kuliner, Hendy Setiono berhasil mendirikan PT. Baba Rafi Indonesia pada tahun 2005 dan mendapatkan hak merek dagang Kebab Turki Baba Rafi. Pada tahun yang sama, ia juga memulai sistem waralaba untuk usaha kebabnya.
Inspirasi untuk memulai bisnis kebab datang dari perjalanan Hendy ke Qatar, di mana ia melihat bisnis kebab yang berkembang pesat dan diminati banyak orang. Dari sana, ia tergerak untuk membawa konsep kebab ke Indonesia.
Bersama rekannya, Hasan Baraja, ia membuka gerobak kebab pertama di Nginden Semolo, Surabaya, pada September 2003. Hendy memodifikasi rasa dan ukuran kebab agar sesuai dengan selera masyarakat Indonesia, berdasarkan pengamatannya di Qatar.
Dengan modal awal sebesar Rp4.000.000 yang dipinjam dari saudara perempuannya, Hendy mulai menjual kebab. Usahanya berkembang pesat, mempekerjakan banyak karyawan, dan kebab yang ditawarkan pun diterima dengan baik oleh masyarakat. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki lebih dari 1.000 gerai yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Kesuksesan yang diraih Hendy Setiono dengan Kebab Turki Baba Rafi tak hanya membuktikan ketekunan dan keberaniannya dalam berbisnis, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada industri kuliner di Indonesia.
Melalui inovasi dan pendekatan yang tepat, ia berhasil menciptakan jaringan waralaba yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga membuka peluang usaha bagi banyak orang. Keberhasilan tersebut mencerminkan bagaimana strategi bisnis yang matang dapat membawa perubahan besar, bahkan dari sebuah usaha yang dimulai dengan modal kecil.
Namun, di balik kesuksesan yang diraih, Hendy Setiono kini tengah menghadapi masalah hukum yang serius. Kasus dugaan pencucian uang yang mencuat ke publik, bermula dari pengakuan Niko Al Hakim (Okin) yang menyatakan kesulitan dalam meminta informasi terkait rekening koran terkait bisnis mereka.
Selain Okin, beberapa pihak lain, termasuk influencer Jerome Polin, juga mengungkapkan bahwa mereka mengalami pengalaman serupa. Mereka merasa dibohongi dalam urusan bisnis bersama Hendy, yang semakin memperburuk reputasi pengusaha tersebut di mata publik.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang melaporkan kerugian mereka, membuat kasus ini semakin menarik perhatian media dan publik. Kini, Hendy Setiono harus menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan nama baiknya, yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha sukses di dunia kuliner.
Baca juga: Hendy Setiono wakili Indonesia lewat SME Bank XCESS
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025