Makna Tersirat di Balik Sarung Batik Presiden Jokowi saat Salat Iduladha


loading…

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menarik perhatian publik saat melaksanakan salat Iduladha di Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Jawa Tengah hari ini. Foto/tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

SEMARANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menarik perhatian publik saat melaksanakan salat Iduladha di Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Jawa Tengah hari ini, Senin (17/6/2024) dengan mengenakan sarung batik . Pilihan pakaian ini bukan sekadar pilihan mode, tetapi sarat dengan makna dan simbolisme yang mendalam.

Selain itu, penggunaan sarung batik yang dipakai Presiden Jokowi juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan dan keagamaan yang dipegang teguh. Pada kesempatan ini, ia menjalankan salat Iduladha mengenakan jas dan peci hitam.

Menurut Agnes Dwina Herdiasti Harnum selaku desainer motif batik dan penggiat batik tulis pewarna alami, batik yang dipilih Jokowi memiliki corak kreasi baru. Di mana beberapa corak mengambil pakem dari batik klasik.

“Misalnya, sarung batik tersebut didominasi warna sogan coklat kekuningan yang banyak ditemui di banyak batik Surakarta,” kata Agnes kepada SINDOnews melalui pesan singkat.

Makna Tersirat di Balik Sarung Batik Presiden Jokowi saat Salat Iduladha

Foto/tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

Menyesuaikan format kain batik dengan peruntukan sebagai sarung, lanjut Agnes, di dalam satu kain terdiri dari dua bagian corak yang berbeda. Yaitu bagian tumpal atau kepala yang ketika dililit ke badan, bagian ini menghadap ke depan dan bagian badan yang jatuhnya di bagian belakang si pemakai.

“Bagian tumpal sarung yang dikenakan Pak Jokowi sekilas tampak seperti mozaic yang besar-besar dan seperti tak beraturan dengan sudut-sudut runcing menyerupai pecahan batu,” jelasnya.

Di dalam mozaic tak beraturan tersebut tersimpan corak-corak beraturan berupa bunga-bunga simetris seperti motif ceplok. Motif ceplok biasanya menampilkan bentuk ornamen bunga atau roda dengan jumlah kelopak empat, enam atau delapan dengan satu lingkaran pusat atau poros.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *