Kota pemilik mobil terbanyak di China akan ganti 300 ribu mobil ke EV


Jakarta (ANTARA) – Chengdu, kota metropolitan barat daya Tiongkok yang ramai dengan populasi 21 juta orang, berencana untuk memensiunkan 300 ribu mobil tua dan menggantinya dengan lebih dari 300 ribu kendaraan energi baru (NEV) dalam waktu tiga tahun ke depan.

NEV adalah istilah China untuk kendaraan listrik baterai penuh (BEV) dan kendaraan listrik plug-in hybrid (PHEV).

Menurut dokumen pemerintah yang dirilis pada Kamis (13/6), program penggantian kendaraan yang ambisius ini merupakan bagian penting dari strategi Chengdu yang lebih luas untuk memodernisasi peralatan berskala besar dan mendorong pertukaran barang-barang konsumen yang sudah ketinggalan zaman.

Baca juga: SAIC mulai produksi massal baterai solid-state pada 2026

Pada akhir tahun lalu, Chengdu telah mendaftarkan 7,1 juta kendaraan bermotor, menandai peningkatan 7,1 persen dari tahun sebelumnya.

Kepemilikan mobil pribadi melonjak 8,1 persen, mencapai 5,43 juta kendaraan, mendorong Chengdu melewati Beijing sebagai kota dengan pemilik mobil terbanyak, berdasarkan data dari Kementerian Keamanan Publik setempat, dilansir Carnewschina, Jumat.

Chengdu menawarkan insentif untuk mendorong transisi dari kendaraan bahan bakar tradisional ke NEV.

Baca juga: China sebut permintaan global NEV lampaui kapasitas produksi saat ini

Menurut Wakil Direktur Biro Perdagangan Kota Chengdu, Lan Huajuan, kota ini akan memberikan subsidi sebesar 8.000 yuan (Rp18,1 juta), 5.000 yuan (Rp11,3 juta), atau 2.000 yuan (Rp4,5 juta) tergantung pada ukuran kendaraan yang dihapuskan.

Selain itu, warga yang membeli NEV sebelum 30 Juni akan menerima insentif tambahan sebesar 5.000 yuan (Rp11,3 juta).

Baca juga: Beijing desak Uni Eropa hentikan investigasi mobil listrik China

Pada tahun 2027, jumlah mobil bekas yang didaur ulang harus berlipat ganda, kapasitas pembongkaran kendaraan yang sudah habis masa pakainya harus meningkat 20 persen, daur ulang peralatan rumah tangga bekas harus tumbuh 35 persen, dan volume tukar tambah kendaraan bekas harus meningkat 50 persen, menurut Chen Jian, wakil direktur Komisi Pembangunan Chengdu.

Pejabat setempat mengklaim bahwa dengan langkah-langkah ini, Chengdu memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam adopsi kendaraan energi baru dan promosi pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: China ungkap rencana genjot penggunaan NEV di pedesaan

Baca juga: China alami peningkatan produksi dan penjualan NEV April 2024

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *