Hukum  

Kejagung tawarkan pendampingan pembangunan monumen bahasa di Penyengat



Tanjungpinang (ANTARA) – Kejaksaan Agung (Kajagung) Republik Indonesia menawarkan pendampingan hukum untuk pembangunan monumen bahasa di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Kalau diperlukan, kami siap mendampingi agar monumen bahasa ini segera dibangun,” kata Wakil Jaksa Agung RI Sunarta saat berkunjung ke Pulau Penyengat, Selasa.

Baca juga: Kepala Bappenas: Revitalisasi Pulau Penyengat dilanjutkan 2024

Menurut dia, pembangunan monumen bahasa di Pulau Penyengat sangat penting terhadap sejarah lahirnya bahasa Indonesia.

Monumen tersebut, kata Sunarta, akan menjadi penanda bahwa ternyata bahasa Indonesia lahir dari pulau bersejarah tersebut.

“Ini sangat penting bagi anak cucu kita untuk mengetahui asal-usul bahasa Indonesia, yaitu di Pulau Penyengat,” ujarnya.

Baca juga: Pemprov Kepri lanjutkan proyek revitalisasi Pulau Penyengat

Sementara itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan pembangunan monumen bahasa akan menambah daya tarik bagi para pengunjung atau wisatawan.

Dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) nasional tahun 2024, kata Ansar, Pemprov Kepri sudah mengusulkan pembangunan monumen bahasa itu dengan total biaya sekitar Rp90 miliar, yang bersumber masing-masing dari dana APBD Kepri sekitar Rp25 miliar dan dana APBN Rp65 miliar.

“Tinggi monumen bahasa itu sekitar 60 meter dan desainnya sedang diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ujanya.

Ansar juga menyebutkan tahun ini pihaknya akan melanjutkan kembali revitalisasi Pulau Penyengat, mulai dari penataan jalan, Balai Adat Indra Perkasa dan lingkungan pemukiman warga sekitarnya, dengan pembiayaan yang berkolaborasi dengan pemerintah pusat.

Baca juga: Menparekraf: Desa Wisata Pulau Penyengat sarat wisata sejarah

Dia mengatakan revitalisasi Pulau Penyengat bertujuan mempercantik kawasan itu sebagai objek wisata religi, budaya dan sejarah, sehingga diharapkan bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan dalam maupun luar negeri.

“Dengan begitu, otomatis perekonomian warga setempat ikut meningkat. Kita akan kemas secara keseluruhan, tapi yang tidak kalah penting adalah pemberdayaan masyarakatnya supaya ikut menjaga kebersihan lingkungannya,” ujar Ansar.

Baca juga: Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti guna tarik wisatawan

Baca juga: Wakapolri ajak anak-anak di Pulau Penyengat jadi anggota polisi

Baca juga: Gubernur Kepri promosikan Pulau Penyengat kepada Duta Besar UEA

Pewarta: Ogen
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *