Pemerintah Venezuela melalui Kementerian Energi Listrik (MPPE) bakal memperketat aktivitas crypto mining di wilayahnya. Seluruh operasional mining yang berlangsung di yurisdiksi Venezuela tidak akan lagi mendapatkan pasokan listrik guna menjaga ketersediaan energi domestik tetap aman.
Laporan media lokal menyebutkan, kebijakan tersebut sengaja ditempuh untuk mengendalikan lonjakan permintaan energi yang diakibatkan oleh aktivitas tersebut. Apalagi, negara ini juga sudah sejak lama menderita akibat krisis energi.
Sejak 2009 silam, Venezuela mulai mengalami krisis listrik yang akhirnya makin memburuk dalam 10 tahun berikutnya. Ketika itu, hampir seluruh negara mengalami gelap selama beberapa hari. Selama ini, pasokan listrik utama Venezuela berasal dari Bendungan Guri, dan kemampuannya akan mengalami perlambatan menjelang musim hujan di periode Mei hingga Juni.
Oleh karena itu, pembatasan aktivitas mining dianggap bisa menjadi salah satu strategi untuk menghindari lonjakan kebutuhan energi.
“Tujuannya adalah untuk menghindari dampak dari tingginya permintaan (energi), sehingga pemerintah bisa terus menawarkan layanan yang efisien dan andal,” jelas MPPE.
Asosiasi Mata Uang Kripto Nasional (Asonacrip) Venezuela juga menegaskan hal itu dan menyebut dalam utas X (sebelumnya Twitter) bahwa aktivitas seluruh aktivitas crypto mining di Venezuela dilarang.
2.000 Rig Crypto Mining Disita
Kuat dugaan, langkah anyar ini merupakan bagian dari tindakan tegas sebelumnya yang sudah dilakukan oleh otoritas setempat. Pekan lalu, sebanyak 2.000 rig crypto mining berhasil disita dari sebuah fasilitas yang berada di Maracay, negara bagian Aragua.
Operasi yang merupakan bagian dari tindakan penegakan anti-korupsi itu juga ikut menyeret puluhan pejabat dari BUMN migas Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), Pengawas Nasional Aset Kripto (Sunacrip), dan pejabat lembaga negara lainnya.
Di sisi lain, dorongan untuk memanfaatkan aset kripto untuk media pembayaran terus digencarkan. Di tengah embargo yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS), Venezuela berupaya bangkit dengan memanfaatkan kehadiran stablecoin TetherUSD (USDT).
Menteri Perminyakan Venezuela, Pedro Tellechea, menuturkan bahwa dalam beberapa kontrak perjanjian, penggunaan mata uang digital kemungkinan bisa menjadi metode pembayaran yang lebih disukai. PDVSA sebelumnya dilaporkan bakal mengalihkan transaksi bisnisnya menggunakan USDT.
Sejak tahun lalu, badan usaha milik negara itu juga sudah mulai mengalihkan beberapa transaksi penjualan minyaknya ke dalam bentuk stablecoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.