Saat pasar mengalami tekanan hebat yang mengakibatkan tergerusnya kapitalisasi pasar sebesar 14,7% dalam 24 jam terakhir, alamat wallet yang diduga milik peretas kripto justru bergerak mengamankan posisi. Data Lookonchain mengungkap, aktor di balik peretasan Nomad Bridge sudah menghabiskan sekitar 39,75 juta DAI untuk membeli 16.892 Ethereum (ETH).
Belum bisa dipastikan apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh peretas tersebut. Namun, secara sederhana bisa dilihat bahwa mereka yang menjalankan tindakan terlarang di ruang aset digital memang benar-benar memahami bagaimana pasar ini bergerak.
Pergerakan Ethereum sendiri dalam 24 jam terakhir pada sore ini (5/8), pukul 17:54 WIB, sudah mengalami tekanan hingga 22%, turun ke level US$2.269.
“Setelah membeli ETH, peretas Nomad Bridge langsung menyetorkannya ke Tornado Cash,” jelas Lookonchain.
Untuk dipahami, peretasan yang dialami Nomad Bridge di tahun 2022 silam merupakan salah satu insiden keamanan siber terparah yang pernah terjadi di periode tersebut. Kala itu, sebanyak US$200 juta dalam bentuk Wrapped Ether (wETH) dan Wrapped Bitcoin (wBTC) berhasil dirampas secara paksa dari platform.
Penurunan Harga ETH Dipicu oleh Jump Trading
Menanggapi aktivitas tersebut, komunitas kripto bereaksi dengan beragam. Ada yang menyebutnya dengan setengah menyindir bahwa penurunan harga ETH belum menyentuh bottom. Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa peretas memiliki kepercayaan yang lebih baik pada ETH ketimbang Ethereum Foundation.
Perlu dicatat, jatuhnya harga Ethereum diduga terjadi dipicu oleh aksi jual yang dilakukan oleh Jump Trading. Laporan Lookonchain mengungkap entitas tersebut telah menjual 120.695 wstETH (US$481 juta) dan lebih dari 83 ribu wstETH atau sekitar US$377 juta sejak 24 Juli lalu.
“Aksi tersebut menyisakan 37.604 wstETH atau sekitar US$104 juta dan membuat harga turun lebih dari 33%,” ungkap laporan.
Menariknya, salah satu pendukung Ethereum, Anthony Sassano, menyebut bahwa keluarnya Jump dari ekosistem kripto adalah salah satu hal paling bullish yang terjadi dalam waktu lama. Menurutnya, Jump telah menjadi parasit lengkap pada kripto selama bertahun-tahun dan industri akan jauh lebih baik tanpa adanya Jump.
Bagaimana pendapat Anda tentang aksi peretas yang menggunakan strategi buy the dip Ethereum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.