friend.tech & SocialFi Pacu Pertumbuhan Base


Franklin Templeton, manajer aset terkemuka dengan portofolio raksasa melebihi US$1,4 triliun, baru-baru ini mengalihkan pandangan analitisnya ke Base — solusi blockchain layer-2 (L2) besutan crypto exchange Coinbase.

Diluncurkan ke publik pada 9 Agustus 2023, Base dengan cepat merangkak naik ke peringkat puncak dalam komunitas blockchain. Khususnya, platform ini telah menarik perhatian berkat pendekatan inovatifnya dalam ranah social finance (SocialFi).

Munculnya Base sebagai Pesaing SocialFi

Analisis Franklin Templeton mengungkapkan bahwa sekitar 46% dari semua transaksi di Base terkait dengan aplikasi SocialFi. Ini menandainya sebagai sektor penting untuk adopsi dan pertumbuhan Base selanjutnya. Franklin Templeton menyoroti friend.tech sebagai contoh utama.

friend.tech adalah aplikasi khusus seluler yang memanfaatkan monetisasi interaksi sosial di platform-nya. Aplikasi ini baru-baru ini menjadi berita utama karena peluncuran versi kedua (friend.tech V2) dan gelaran airdrop native token mereka — FRIEND.

Transaksi Terkait Sosial oleh Jaringan.
Transaksi Terkait Sosial Berdasarkan Jaringan | Sumber: Franklin Templeton Digital Assets

Yang menarik, token FRIEND diklaim sepenuhnya dimiliki oleh basis penggunanya. Token ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$200 juta. Tak ayal, perolehan ini turut menggarisbawahi keterlibatan komunitas yang besar serta kepercayaan investor pada ekosistem Base.

Lebih lanjut, Franklin Templeton memaparkan bahwa mengintegrasikan aplikasi SocialFi secara langsung dengan basis pengguna Coinbase yang luas mampu memberikan keuntungan unik bagi Base.

“Dengan dukungan platform Coinbase, Base memiliki kombinasi yang kuat dari aplikasi SocialFi dan integrasi langsung dengan pengguna Coinbase, sehingga berada dalam posisi yang strategis untuk merebut pangsa yang signifikan dari aktivitas SocialFi dan tetap menjadi pemimpin di sektor L2 Ethereum ke depannya.”

Franklin Templeton

Di samping itu, Base menggunakan “optimistic rollups” guna mempercepat transaksi sekaligus memangkas biaya. Jaringan ini akan mengelompokkan transaksi di luar blockchain Ethereum utama. Baru kemudian, Base menyatukan transaksi-transaksi yang terkumpul dan menyelesaikannya di mainnet Ethereum.

Proses ini memungkinkan Base untuk mengurangi biaya secara signifikan sembari tetap mempertahankan standar keamanan Ethereum yang tinggi. Dengan begitu, Base mampu unggul di antara solusi-solusi L2 lainnya.

Apabila dibandingkan dengan solusi L2 lainnya seperti Arbitrum dan Optimism, Base telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Data L2BEAT mengungkap bahwa total value locked (TVL) Base melonjak lebih dari 630% dari semula US$742,63 juta menjadi US$5,45 miliar secara year-to-date (YTD). Sementara itu, Arbitrum, solusi L2 teratas dengan TVL US$16,03 miliar, hanya mencatat kenaikan sekitar 47% selama periode waktu yang sama.

Base TVL.
TVL Base | Sumber: L2Beat

Terlepas dari berbagai pencapaiannya, Base masih menghadapi tantangan keamanan yang terus berlanjut, khususnya pada proyek meme coin. Menurut laporan sebelumnya, 91% proyek meme coin di platform Base rentan terhadap pelanggaran keamanan, yang berpotensi membahayakan investasi pengguna.

Walhasil, risiko ini menunjukkan pentingnya peningkatan keamanan secara berkelanjutan guna melindungi pengguna dan menjaga kepercayaan pada ekosistem Base.

Bagaimana pendapat Anda tentang pandangan Franklin Templeton soal katalis di balik pertumbuhan Base ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *