Ford dikabarkan akan menghidupkan Capri melalui kendaraan EV


Jakarta (ANTARA) – Pabrikan otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford, dikabarkan segera meluncurkan kendaraan crossover listrik kedua mereka yang diduga adalah Capri.

Autocar pada Rabu mengabarkan bahwa kendaraan ini akan menggunakan platform MEB dari Grup Volkswagen. Hal tersebut terlihat ketika kendaraan itu sedang dalam masa uji coba, meski ditutupi dengan stiker di berbagai tubuhnya.

Kabar hadirnya kendaraan elektrik terbaru dari Ford itu, memang santer terdengar sejak awal tahun. Pasalnya, perusahaan telah membangun kendaraan elektrik keduanya di Pusat Kendaraan Listrik di Cologne, yang merupakan fasilitas manufaktur khusus kendaraan listrik pertama di Eropa.

Dari foto-foto yang beredar, kendaraan ini terlihat lebih mirip sedan yang ditinggikan dibandingkan beberapa SUV coupé lainnya, dan ada petunjuk bahwa mobil ini akan memiliki serangkaian isyarat desain yang membedakannya dari Explorer yang lebih tangguh.

Baca juga: Bos Ford tidak yakin EV jadi satu-satunya jalan ke depan

Baca juga: Ford tunda SUV Explorer demi kembangkan EV yang lebih murah

Foto-foto tersebut juga memperlihatkan secara tegas desain lampu depan yang menggunakan teknologi LED yang mirip dengan Capri versi selanjutnya.

Berbagai konsumen setia Ford berharap kendaraan ini akan menggunakan pilihan powertrain yang sama dengan Explorer. Dimana, kendaraan tersebut memiliki tenaga 168bhp hingga 335bhp, dan paket baterai 52kWh atau 77kWh untuk jangkauan maksimum sekitar 374 mil.

Menurut berbagai pemberitaan, Cpari dari Ford sejatinya akan diluncurkan sekitar enam bulan setelah saudaranya Explorer. Namun Explorer, yang pertama kali ditampilkan pada Maret 2023, baru saja mulai diproduksi setelah adanya penundaan karena harus mematuhi undang-undang baterai baru yang mulai berlaku tahun depan.

Dalam pembicaraan bersama dengan Autocar, kepala desainer perusahaan tersebut di Eropa, Amko Leenarts mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menghidupkan desain retro yang dianggapnya tidak bisa maju di era saat ini.

“Desain retro tidak membuat kita maju. Ini selalu tentang interpretasi yang benar-benar baru: itulah yang membuatnya menarik,” jelas dia.

Hal itu dicontohkan melalui Ford Explorer yang sama sekali berbeda dari produk yang dipasarkan di AS. Namun, menurut Leenarts, kendaraan tersebut telah dirancang dengan fokus bagi pelanggan aktif dan fungsionalitas.

“Tidak mengherankan jika ini adalah mobil pertama dalam rangkaian Jiwa Petualang kami,” katanya.

Meski begitu, dirinya tidak memberikan petunjuk apapun mengenai nama Ford lain yang akan dihidupkan kembali oleh perusahaan tempat dia bekerja.

Baca juga: Ford EV kini dapat gunakan Supercharger Tesla melalui adaptor gratis

Baca juga: Kanada danai produksi bahan baterai kendaraan listrik Ford

Baca juga: Ford, Vale Indonesia, dan Zhenjiang kolaborasi olah nikel untuk EV

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *