Ekspansi BYD ke Vietnam menghadapi masalah


Jakarta (ANTARA) – Penghentian kerja sama secara tiba-tiba oleh New Energy Holdings (NEH) dengan BYD pada 6 Mei lalu telah menyebabkan rencana ekspansi BYD di Vietnam dalam masalah.

NEH adalah perusahaan distribusi Vietnam dan anak perusahaan Tasco Auto, perusahaan ini adalah salah satu mitra terbesar di Vietnam dan sebelumnya mereka berencana mendirikan 50 diler BYD untuk dibuka pada akhir tahun 2024, lapor CarNewsChina, Kamis (9/5).

BYD mengklaim bahwa rencana mereka di Vietnam tidak akan terpengaruh dan mereka memiliki banyak mitra di Vietnam. Namun, tampaknya hal ini akan membuat situasi menjadi lebih buruk karena NEH memiliki sekitar seperlima dari jumlah diler yang direncanakan.

Baca juga: Dipamerkan di Sydney, mobil listrik BYD China jadi pusat perhatian

NEH mengklaim bahwa keputusan tersebut diambil karena adanya penyesuaian dalam strategi bisnis dan bahwa rencana tersebut akan membagi sumber daya terlalu tipis sehingga sulit untuk memenuhi target.

Secara mendadak, NEH mengatakan bahwa unitnya hendak berdiskusi dengan investor lain untuk mentransfer atau menyewakan diler yang belum selesai untuk melanjutkan proyek BYD Vietnam.

Padahal, tampaknya rencana NEH sebelumnya sudah berada pada tahap lanjut dengan BYD, sebab baru-baru ini mereka secara agresif merekrut personel. Diyakini bahwa toko-toko NEH termasuk yang ada di Hanoi, ibukota Vietnam, dan Ho Chi Minh, kota terbesar dan pusat bisnis. 

Baca juga: Anggota parlemen AS desak Biden blokir permanen EV China di Amerika

Tasco Auto, pemilik NEH, memiliki 86 showroom di seluruh negeri dan mendistribusikan 14 merek termasuk Toyota, Ford, Mitsubishi dan Volvo. Perusahaan ini juga membawa Lynk & Co ke Vietnam tahun lalu.

Rencana penjualan awal BYD di Vietnam mengikuti lini produk yang telah mereka pilih untuk hampir semua pasar baru yang terdiri atas trio Dolphin, Seal, dan Atto 3.

Mobil-mobil ini pada awalnya akan diimpor dari China, tetapi di masa depan mereka akan datang dari Thailand setelah pabrik senilai 504 juta dolar AS milik perusahaan mulai berproduksi di sana akhir tahun ini. Pada akhir tahun ini, Han, Song dan Tang akan ditambahkan ke dalam jajaran produknya.

Baca juga: NEV ketujuh juta BYD meluncur dari lini produksi

BYD akan menjadi perusahaan mobil listrik kedua di negara ini yang memiliki jajaran produk yang beragam, setelah VinFast yang merupakan juara lokal. BYD bukan satu-satunya produsen China yang menjual mobil listrik di Vietnam, Wuling menjual Hongguang Mini EV di sana.

Peta jalan BYD Vietnam yang diterbitkan beberapa hari yang lalu mengklaim akan ada 50 diler pada akhir tahun ini. BYD menargetkan penjualan 5.000 mobil selama paruh kedua tahun ini di negara tersebut.

Sebelumnya pada bulan Mei 2023, pemerintah Vietnam mengumumkan bahwa BYD akan membangun pabrik di provinsi Phu Tho untuk memproduksi mobil listrik. Diyakini proyek tersebut telah ditunda oleh BYD demi pabrik senilai 1,3 miliar dolar AS di Indonesia yang diumumkan pada Januari 2024.

Baca juga: BYD tidak akan masuk pasar AS meski telah bangun pabrik di Meksiko

Baca juga: BYD jadi tenant terbesar pertama manufaktur EV di Subang Smartpolitan

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *