loading…
Daging merah kerap kali diasosiasikan dengan dampak negatif, yang bisa memicu berbagai jenis penyakit. Foto/ mpi
Ahli Gizi Emilia Achmadi menyatakan bahwa daging merah sering disalahkan banyak orang karena munculnya mitos-mitos mengenai konsumsi daging merah bisa menaikkan tekanan darah serta memicu masalah kardiovaskular.
“Salah satu komponen dari asupan makanan sehari-hari yang kadang-kadang suka di black campaign yaitu daging merah. Saya rasa teman-teman sering denger kalau daging merah bisa bikin masalah kardiovaskular atau bisa menaikkan tekanan darah,” ujar Emilia Achmadi dalam Aussie Beef Mates ‘From Tokyo to Jakarta Culinary Journey’ di Mercure Jakarta Pantai Indah Kapuk (PIK), Rabu (8/5/2024).
Oleh karenanya, Emilia Achmadi menegaskan bahwa mitos-mitos tersebut tidaklah benar. Sebab daging merah memiliki banyak sekali nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Tentunya jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat dan tidak berlebihan, dampak tersebut tak akan menghantui kesehatan.
“Saya ingin menepis semua mitos-mitos tadi. That is not true, yang betul adalah kalau dikonsumsi dalam jumlah yang salah, kualitas yang salah,dan mengolahnya dengan cara yang salah, lalu beberapa mitos tersebut baru bisa terjadi,” ujarnya.
Emilia Achmadi mengungkap bahwa dirinya sangat mempercayai daging-daging yang berada di naungan Meat and Livestock Australia (MLA). Sebab kualitas dagingnya tak perlu diragukan lagi.
“Daging merah ini membuat saya dekat dengan Meat and Livestock Australia (MLA). Saya senang bekerja sama dengan Meat and Livestock Australia (MLA) karena saya ingin kembali mengkampanyekan konsumsi daging merah kalau mau tubuh sehat,” jelas Emilia Achmadi.
Lebih lanjut ia berpendapat bahwa daging merah yang berkualitas memiliki komposisi gizi yang sangat baik untuk kesehatan.