Cara Hilangkan Bau Prengus Kambing dan Mengempukkan Dagingnya



loading…

Aneka olahan daging kambing akan mendominasi meja makan tiap kali Idul Adha tiba. Kalau ingin mendapatkan hasil masakan yang sempurna lezat, Anda perlu mengenal karakter daging tersebut terlebih dulu. Foto/iStock

JAKARTA – Aneka olahan daging kambing akan mendominasi meja makan tiap kali Idul Adha tiba. Kalau ingin mendapatkan hasil masakan yang sempurna lezat, Anda perlu “mengenal” karakter daging tersebut terlebih dulu.

Bagi umat Islam, Idul Adha merupakan hari besar keagamaan yang sangat penting. Pada hari itu, sejumlah ritual dilaksanakan, termasuk memotong dan memasak makanan yang berasal dari bahan baku daging kambing.

Ada banyak menu yang bisa dibuat dari daging kambing. Bukan hanya sate ataupun sup, melainkan juga semur, gulai, tongseng, dan empal misalnya. Nah, sebelum memasak menu-menu tadi, Anda sebaiknya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai daging kambing. Tujuannya agar hasil masakan terasa lebih lezat, lembut dagingnya, terjaga nutrisinya, dan yang paling utama, bau prengus khas kambing dapat hilang tak berbekas.

Bau prengus yang acap kali menyebabkan orang enggan mengonsumsi daging kambing sebetulnya bukanlah “sesuatu” yang harus dirisaukan. Sejumlah trik bisa diterapkan untuk menghilangkan bau tak sedap itu.

Bau prengus bisa dihilangkan antara lain dengan mentimun yang diremas-remas bersama daging kambing. Ini cara yang praktis. Ada lagi cara lain, yakni dengan menumis potongan daging dalam bawang bombai dan kayu manis sebelum mencampurnya dengan bumbu-bumbu lain.

Sementara, untuk membuat daging tidak liat atau keras, Anda yang kebetulan ditugaskan menguliti kambing saat Idul Adha nanti, sebaiknya setelah dipotong, kuliti daging dalam posisi menggantung, dengan kepala ada di bagian bawah. Tujuannya untuk membersihkan darah dari sisa pemotongan.

Proses ini dinamakan proses aging atau mengembalikan kondisi mati dalam keadaan tegang ke keadaan normal. Bila proses ini tidak dilakukan, tekstur daging akan semakin keras dan bau prengusnya pun bakal lebih tercium.

Selanjutnya, setelah dipotong-potong, daging harus secepatnya disimpan di lemari pendingin yang suhunya mencapai minus 10-17 derajat celsius. Saat hendak diolah, keluarkan daging, bungkus dengan handuk, lalu biarkan semalaman agar daging menjadi lemas.

Usahakan juga daging terkena air seminimal mungkin jika memang tidak ingin langsung diolah. Kalau daging terpaksa dicuci, cuci saja, kemudian lekas keringkan dengan handuk. Jika tidak segera dikeringkan, air dapat menyebabkan daging semakin liat.

Tips agar Daging Empuk

1. Jangan langsung mengolah daging setelah disembelih karena akan membuat daging cenderung lebih keras.
2. Rebus daging dalam air mendidih, lalu campur dengan kunyit, jahe, daun salam, serai, dan lengkuas.
3. Bungkus dengan daun pepaya. Daun pepaya mengandung enzim papain yang bisa membuat daging lebih empuk. Memarkan daun pepaya, terutama tulang daunnya. Bungkus rapat daging selama 1 jam.
4. Bisa juga daging dicampur dengan parutan nanas muda selama beberapa menit. Baru setelah itu bersihkan daging dan potong-potong.
5. Potong daging dalam ukuran yang tidak terlalu besar. Potong dengan cara melawan serat.
6. Perhatikan api saat memasak daging. Gunakan api sedang. Selain untuk menghemat energi, daging yang dimasak dengan api sedang juga akan mengalami proses pemasakan yang tidak terburu-buru.

(tsa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *