Jakarta (ANTARA) – Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengatakan pihaknya berencana untuk membawa kendaraan di segmen Plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) ke pasar Indonesia tahun ini.
Hal tersebut dikarenakan PHEV memiliki beberapa keunggulan yang tidak terlalu membuat khawatir para pemiliknya dalam menggunakan kendaraan sehari-hari.
“Kita mau bawa produk yang kompetitif kita tunggu saja. Secara internal masih kalkukasi terhadap market ya, BYD salah satu raja PHEV di dunia,” kata Luther Panjaitan pada saat media gathering di Jakarta, Senin.
Baca juga: BYD siap hadirkan berbagai kendaraan di tahun 2025
Keinginan membawa jenis kendaraan PHEV ini juga dikarenakan perhatian pemerintah dalam mengupayakan industri otomotif tanah air lebih berkembang melalui pemberian insentif naik kendaraan ramah lingkungan.
Oleh karena hal tersebut, pihaknya merasa kehadiran kendaraan PHEV di Indonesia perlu dihadirkan. Berbagai portofolio dari BYD sendiri dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan tidak lagi diragukan.
Sepanjang tahun 2024 saja, BYD berhasil menjual kendaraan elektriknya sebanyak 15 ribu dengan perolehan share EV sebanyak 36 persen.
Baca juga: BYD akan hadirkan fitur Autopilot di semua jajaran kendaraannya
Pemain yang masih relatif baru di industri otomotif Indonesia ini, tergolong cukup positif melihat data-data penjualan yang diberikan.
Pencapaian kita di tahun lalu itu cukup puas, kita harapkan selalu lebih baik, dengan hadirnya beberapa line up yang nanti masuk dan sub brand,” tegas dia.
Menurutnya, pemerintah Indonesia yang sudah berjuang untuk meningkatkan penjualan kendaraan ramah lingkungan di tanah air sudah cukup berhasil. Hanya saja, perlu adanya konsistensi dari pemerintah untuk terus menghadirkan berbagai program yang menguntungkan bagi konsumen EV di tanah air.
Baca juga: BYD resmi masuki pasar mobil penumpang Korsel lewat peluncuran Atto 3
Dengan hadirnya pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan ramah lingkungan di Indonesia secara konsisten dan komitmen yang ditegaskan berjalan dengan positif, pihaknya meyakini bahwa market share EV dari BYD bisa mencapai 50 persen.
“Jika pemerintah konsisten, secara progres cukup naik. Saya yakin di atas 50 persen (market share EV) bukanya tidak mungkin,” tutup dia.
Baca juga: BYD salip penjualan kendaraan listrik Toyota di Jepang
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025