BMW dan Toyota perluas kemitraan ciptakan mobil hidrogen


Jakarta (ANTARA) – Toyota dan BMW memperkuat kemitraan kendaraan sel bahan bakar mereka seiring dengan melambatnya pertumbuhan penjualan mobil listrik (EV), dan merek Jerman ini berencana untuk memulai produksi X5 hidrogen di tahun-tahun mendatang.

Sementara sebagian besar produsen mobil raksasa lainnya berinvestasi untuk mobil hibrida dan EV, Toyota dan BMW termasuk di antara sedikit produsen mobil yang terus mengembangkan teknologi hidrogen.

Mereka telah bekerja sama sejak tahun 2012 dan diperkirakan akan menandatangani nota kesepahaman baru untuk kemitraan yang diperluas pada awal September, lapor Carscoops, Kamis.

Baca juga: Hidrogen jadi alternatif kendaraan ramah lingkungan masa depan

Kesepakatan ini akan membuat Toyota memasok komponen-komponen hidrogen penting kepada BMW, termasuk tangki dan sistem sel bahan bakar.

BMW kemudian akan menggunakan teknologi EV dan sistem penggeraknya sendiri. Pada awal 2023, produsen asal Jerman ini melancarkan armada percontohan hidrogen iX5s, dan ikatan yang lebih kuat dengan Toyota akan membolehkannya memangkas ongkos pembangunan dan pengeluaran model pasar secara besar-besaran.

Alasan utama mengapa kendaraan bertenaga sel bahan bakar gagal berkembang adalah kurangnya infrastruktur pengisian daya yang solid. Kemitraan antara Toyota dan BMW diharapkan dapat mencakup kerja sama dalam pengembangan dan peluncuran infrastruktur pasokan hidrogen yang lebih baik di seluruh Eropa.

Baca juga: Toyota uji kendaraan bertenaga hidrogen di jalan umum Australia

BMW tidak akan berhenti dengan satu kendaraan produksi hidrogen. Setelah meluncurkan sel bahan bakar iX5, mereka bermaksud untuk menambahkan beberapa kendaraan sel bahan bakar ke dalam jangkauannya.

Mobil hidrogen iX5 yang diluncurkan oleh BMW tahun lalu dimulai sebagai X5 yang dibuat pada pabriknya di Spartanburg, South Carolina. Kemudian dikirim ke Pusat Penelitian dan Inovasi di Munich, di mana lantai SUV diganti dengan lantai dengan dua tangki hidrogen besar yang diposisikan di terowongan tengah dan di bawah jok belakang. 

Baca juga: CEO Toyota prioritaskan hidrogen untuk kendaraan masa depan

Unit penggerak terintegrasi dengan motor listrik, transmisi, dan elektronika daya menggantikan mesin pembakaran.

Rincian lebih lanjut tentang hubungan yang lebih dalam antara kedua perusahaan akan dirilis pada pertemuan media BMW yang dijadwalkan pada tanggal 5 September.

Baca juga: Tur kendaraan masa depan di studio Hyundai Motor

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *