Bank Sentral Brasil Tunda Regulasi Kripto sampai Akhir Tahun Ini



Rencana Brasil untuk memulai implementasi regulasi bagi industri kripto di tahun ini ditunda. Banco Central Do Brasil (BC) selaku pihak yang ditunjuk sebagai pemegang mandat, memutuskan untuk kembali merilis proposal aturan aset virtual di akhir tahun ini.

Laporan resmi bank sentral menyebutkan, proposal tersebut merupakan pengajuan kedua yang dilakukan oleh otoritas setelah sebelumnya, pada Januari lalu, lembaga moneter Brasil itu mendapatkan umpan balik dari lembar konsultasi publik tersebut.

Pihak bank sentral beralasan, proposal pertama yang diperkenalkan ke masyarakat dimaksudkan untuk mendapatkan pandangan lain terkait rencana pemisahan aset dari penyedia layanan aset virtual.

Sementara pada proposal berikutnya, bank sentral lebih menekankan pada standar operasi bagi penyedia layanan kripto serta proses otoritasi masing-masing entitas.

“Bank Sentral memutuskan untuk membagi prosesnya menjadi beberapa fase. Tahapan ini penting untuk bisa memperluas informasi terkait praktik yang tidak pantas dan merugikan konsumen yang melibatkan aset virtual,” terang BC.

Sebelumnya, Penerapan Regulasi Dijadwalkan Tahun Ini

Penundaan ini membuat penerapan regulasi komprehensif untuk industri kripto menjadi semakin panjang. Sebelumnya, BC menyebut akan segera membuat aturan final setelah mengantongi umpan balik dari proposal pertama.

Pun sudah terdapat rancangan aturan yang disepakati, pihak BC juga tidak akan langsung menetapkannya secara ketat. Akan ada waktu minimal 6 bulan bagi pasar untuk beradaptasi terhadap kebijakan baru tersebut.

Perwakilan Bank Sentral dari Departemen Pengaturan Sistem Keuangan, Nagel Lisanias Paulino menambahkan, aturan ini nantinya akan menawarkan persyaratan minimum bagi penyedia layanan aset virtual di Brasil.

Selain itu, standar praktik yang diterapkan ke pelanggan juga akan dimasukkan dalam aturan.

“Idenya adalah untuk bisa tetap berkembang dalam konstruksi tindakan normatif yang akan menangani penyedia layanan aset virtual, termasuk soal bisnis dan otorisasi,” tutur Paulino.

Setelah aturan ini berlaku, kewenangan untuk mengatur aset kripto akan berada di tangan Bank Sentral dan Komisi Sekuritas dan Bursa (CVM) Brasil. Pihak BC akan bertanggung jawab atas proses perizinan Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP), termasuk soal penawaran langsung, intermediasi, dan juga kustodian aset kripto.

Sedangkan CVM bakal mengawasi proyek token yang memenuhi syarat sebagai sekuritas.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *