Alasan Mazda buat SUV listrik MX-30 hanya tembus jarak 200 km


Jakarta (ANTARA) – PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor kendaraan Mazda di Indonesia, di Jakarta, Senin, resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya Mazda MX-30 di pasar Tanah Air.

Peluncuran mobil listrik pertama Mazda di Indonesia ini memang jadi kabar gembira bagi para pencinta Mazda, namun mengetahui jarak tempuh maksimal SUV listrik tersebut yang hanya mencapai 200 kilometer (km) membuat dahi sedikit mengernyit. Apalagi harganya yang mencapai Rp860 juta (OTR Jakarta).

Meski begitu, nyatanya Mazda mengaku punya pasar tersendiri untuk mobil listrik pertamanya ini.

Baca juga: Mazda bakal bawa mobil listrik dan hybrid akhir tahun ini

“Untuk MX-30 ini memang kita menargetkan lebih kepada orang-orang yang suka Mazda, orang-orang yang suka ‘Jinba Ittai’, tapi ingin mobil listrik juga,” ujar Chief Operating Officer PT EMI Ricky Thio pada peluncuran tersebut di Mazda Indonesia Headquarters, Jakarta, Senin.

Sebetulnya, jarak 200 km cukup untuk mobilitas dalam kota, namun tentu saja pengisian daya dibutuhkan jauh lebih sering dari pada para pesaingnya.

“Kita sudah ukur pengguna mobil ini, kalau saya tinggal di Kelapa Gading, dari rumah pakai mobil ini, sampai ke kantor saya charge, setelah itu saya mau pakai ke kantor porsche, sampai sana, balik lagi saya charge ditinggal makan siang. Jadi memang mesti ada rencana perjalanannya untuk mobil ini,” kata Ricky.

“Mobil ini diciptakan untuk konsumen yang memang lebih bisa diprediksi kesehariannya, kegiataannya,” tambahnya.

Baca juga: Mazda luncurkan mobil listrik pertamanya MX-30, harga Rp860 juta

Mazda MX-30 (ANTARA/HO-PT EMI)

Baca juga: Spesifikasi hingga fitur SUV listrik Mazda MX-30

Ricky menjelaskan MX-30 diperuntukkan kepada pencinta Mazda yang menginginkan pengalaman berkendara yang optimal khas Mazda.

Dengan mengusung filosofi Jinba-Ittai, Mazda MX-30 hadir di pasar mobil listrik Indonesia dengan pendekatan berbeda. Filosofi ini memastikan setiap perjalanan terasa menyenangkan dan nyaman.

Selain filosofi berkendara, mobil listrik yang diimpor utuh dari negeri asalnya Jepang ini juga mewujudkan filosofi desain khas Mazda yakni KODO Design yang berpusat pada manusia.

Filosofi KODO Design dalam tampilan Mazda MX-30 memadukan antara kekuatan dan kesederhanaan, sehingga tak lekang oleh waktu (timeless).

“Jarak tempuhnya 200 km dan harganya Rp860 juta, jadi kami sudah memperkirakan kebutuhan tersebut, sehingga jumlah yang diimpor tidak terlalu besar. Saat ini stoknya ada, tetapi jumlahnya memang terbatas, hanya kisaran 10-20 unit,” jelas Ricky.

Baca juga: Mazda boyong mobil listrik MX-30 di GIIAS 2023

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *