loading…
Darren/Bernadine harus mengakui ketangguhan pasangan China, Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan. Foto/Bagas Abdiel Kharis Theo
Pada laga final yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (7/7/2024), Darren/Bernadine harus mengakui ketangguhan pasangan China , Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan. Mereka menyerah dua gim langsung dengan skor 12-21 dan 13-21.
Kekalahan itu cukup disesali Darren/Bernadine. Namun, sebagai pasangan yang baru menjalani debut di Badminton Asia Junior Championships, pencapaian pasangan didikan PB Djarum itu terbilang baik.
Darren/Bernadine sendiri berharap bisa membanggakan sektor ganda campuran Indonesia yang akhir-akhir ini kerap dianggap remeh. Terlebih di ajang BAJC ini, Indonesia terakhir kali meraih gelar pada 2019 lewat Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil.
“Pastinya medali ini buat Indonesia, khususnya ganda campuran Indonesia karena sudah lama enggak mendapatkan gelar cuma hasilnya belum medali emas, tapi pokoknya ini buat Indonesia,” ucap Bernadine seusai laga final.
“Ini buat Indonesia, buat sektor saya ganda campuran, saya ingin naikin ganda campuran Indonesia,” tambah Darren.
Sementara berbicara soal laga, Darren/Bernadine mengakui Lin/Liu lebih unggul dari mereka. Karena itu, mereka berharap bisa memperbaiki diri untuk bisa meningkatkan performa, terutama jika mereka mendapatkan panggilan lagi untuk tampil di BWF World Junior Championships 2024.
“PR nya di permainan kita masih kalah dengan China, China lebih unggul. Kita harus evaluasi terus segera biar nanti kalau ketemu kita bisa balaskan kekalahan ini,” ucap Darren.
“Kita masih belum puas, kita mau mengejar gelar-gelar yang lain, masih ada WJC,” sambung Darren.
“Ya harapannya kita bisa dipanggil PBSI lagi buat latihan bareng dan bisa dapat lebih baik hari ini,” tutur Bernadine.
(msf)