“Secara prinsip, semua layanan kami upayakan untuk diaktifkan,” kata Direktur Network dan IT Solution TelkomSigma Herlan Wijanarko di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap serangan itu menyisakan 2 persen data yang dicadangkan di PDNS Batam.
Namun, Herlan memastikan seluruh gangguan data yang disebabkan ransomware bernama Brain Cipher Ransomware, sebagai pengembangan terbaru dari ransomware lockbit 3.0, bisa diselesaikan.
“Yang jelas akan bisa diselesaikan,” katanya.
Herlan mengatakan bahwa infrastruktur pendukung PDNS yang mengalami serangan berbasis di Surabaya, Jawa Timur, tidak sampai berujung pada pencurian data.
Ditegaskan bahwa seluruh data milik kementerian, lembaga, dan daerah telah seluruhnya telah dienkripsi.
“Tidak ada data yang diambil,” katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya hingga kini masih menanti hasil audit forensik untuk memastikan asal serangan siber terhadap berbagai data instansi pemerintahan yang terjadi sejak 20 Juni 2024.
Pihak Telkom hingga kini masih menanti rekomendasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atas hasil audit forensik terkait dengan kejadian itu.
“Rekomendasinya apa? Akan kami laksanakan,” katanya.
Saat ditanya terkait dengan kemungkinan serangan itu berasal dari luar negeri, Herlan menyebut hal itu dapat diketahui berdasarkan hasil audit forensik BSSN.
“Itu yang kami enggak punya, belum bisa menyampaikan sebelum audit forensik BSSN disampaikan,” katanya.
Pada hari Senin (24/6), BSSN serta Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi sebanyak 211 instansi yang terdampak insiden serangan siber PDNS 2. Sehari berselang, teridentifikasi ada sebanyak 282 instansi yang terimbas insiden itu.
Pada hari Rabu (26/6), tercatat 44 instansi yang siap untuk melakukan pemulihan data, sementara sisanya masih dalam proses. Dari semua itu, lima instansi telah melayani kembali masyarakat setelah melakukan migrasi data.
Baca juga: Perlu wujudkan matra/angkatan ke-4 di tubuh TNI
Baca juga: Kemenkeu membelanjakan Rp700 miliar untuk Pusat Data Nasional
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024