loading…
Fabio Quartararo mengaku bertahan di Yamaha karena butuh uang. Tetapi, itu hanya bagian kecil. Foto/ Instagram
Masalah keuangan ini mencuat setelah Fabio Quartararo tak kunjung bersinar setelah menjadi runner up MotoGP 2022. Performa pembalap asal Prancis itu melorot seiring dengan tertinggalnya perkembangan Yamaha dari tim lainnya.
Terakhir kali El Diablo -julukan Fabio Quartararo- merasakan kemenangan sudah hampir dua tahun lalu. Ketika itu, Quartararo mampu menjuarai MotoGP Jerman pada 19 Juni 2022 silam.
Setelah itu, Quartararo kerap gagal bersaing dan hanya mampu menduduki posisi ke-10 di klasemen akhir MotoGP 2023. Motor yang gagal berkembang disebut menjadi faktor utama penurunan performa El Diablo.
Namun, Quartararo memilih untuk terus bertahan bersama Yamaha. Dia bahkan sempat disindir memutuskan bertahan karena uang. Akan tetapi, Quartararo menegaskan sindiran itu tidaklah benar.
“Sedikit. Hanya sedikit (faktor uang) karena saya tahu alasan mengapa saya bertahan dan saya mengatakannya,” kata Quartararo dikutip dari Paddock GP, Senin (17/6/2024).
“(Bertahan) Itu karena proyek yang sedang berjalan dan cara orang-orang di Yamaha bekerja. Tentu saja ada faktor ekonomi tetapi itu hanya alasan kecil dari semua hal baik yang saya perhatikan, yang lebih dari sekadar janji,” ucap dia lagi.
Di sisi lain, Quartararo terus mengkritisi pengembangan yang dilakukan oleh Yamaha. Jawara MotoGP 2021 itu meyakini, Yamaha semakin dekat untuk kembali pada masa kejayaan.
“Kita kehabisan waktu. Kami membutuhkan satu tahun. Pada awal tahun depan, saya pikir kita mungkin berada dalam posisi yang berbeda dari sekarang. Kita bisa mulai berbicara seperti dulu dan tidak bertanya-tanya apakah kita bisa mencapai Q2, dan mencapainya lebih sering daripada sekarang,” tukasnya.
(tdy)