Jumat (7/6) lalu, harga Bitcoin amblas dari US$72.000 ke US$69.000, mengakibatkan penurunan rata-rata 10% di banyak aset kripto.
Penurunan tajam ini telah memantik rasa khawatir di pasar, menimbulkan pertanyaan tentang apa yang mendorong perubahan ini dan bagaimana respons investor. Untuk lebih memahami apa yang mungkin terjadi selanjutnya, kita perlu mengecek data on-chain untuk menangkap wawasan yang lebih jelas.
Aktivitas Whale Bitcoin: Wawasan tentang Penggerak Pasar yang Tersembunyi
Data on-chain menunjukkan, para whale (holder besar Bitcoin) tidak hanya mempertahankan kepemilikan mereka tetapi juga menambah pasokan. Akumulasi strategis di kala penurunan harga semacam ini menunjukkan, para pemain pasar yang berpengaruh ini memandang harga diskon saat ini sebagai peluang beli yang menguntungkan.
Tindakan mereka dapat secara signifikan memengaruhi sentimen pasar dan stabilisasi harga. Sekaligus mengisyaratkan bahwa mereka mungkin meramalkan potensi rebound atau setidaknya tidak mengantisipasi penurunan signifikan lebih lanjut dalam jangka pendek.
Adapun perubahan saldo Bitcoin di berbagai kelompok menunjukkan lonjakan yang signifikan.
Spesifiknya, alamat yang memegang 100 – 1.000 BTC mengalami peningkatan sebesar 30.601 BTC. Sementara alamat pemegang 1.000 – 10.000 BTC juga naik sebesar 34.834 BTC. Terakhir, golongan holder terbesar alias mereka yang menampung lebih dari 10.000 BTC, juga menggenjot saldo mereka sebesar 24.176 BTC.
Fenomena kenaikan signifikan ini mencerminkan bahwa holder Bitcoin berkantong tebal mengumpulkan lebih banyak lagi BTC selama koreksi pasar baru-baru ini.
Harga BTC Kini Pantau Level Support Kritis
Harga akuisisi rata-rata untuk Bitcoin yang dibeli antara satu hari sampai tiga bulan lalu adalah US$67.500. Bitcoin yang dibeli dalam jangka waktu ini menyumbang 17% dari total pasokan yang beredar.
Jika harga anjlok ke bawah level ini, hal itu berpotensi memicu serangkaian aksi jual lantaran investor bergegas meminimalkan kerugian.
Andaikata harga ambruk ke bawah level US$67.500, BTC mungkin akan menemukan support di kisaran US$61.000 – US$62.000, yang sejalan dengan harga terealisasi dari kelompok wallet signifikan.
Sebagai informasi, “harga terealisasi” adalah metrik keuangan yang memperkirakan biaya rata-rata di mana semua Bitcoin yang beredar terakhir kali dipindahkan atau ditransaksikan. Berbeda dengan “harga pasar,” yang berfluktuasi berdasarkan aktivitas perdagangan, harga terealisasi memberikan wawasan tentang apa yang investor bayar untuk kepemilikan mereka, mengumpulkan data ini di semua Bitcoin.
Jika harga pasar tergelincir ke bawah harga terealisasi, itu bisa menandakan bahwa secara rata-rata, 17% dari pasokan Bitcoin yang beredar berada di zona rugi. Situasi ini berisiko memicu tekanan jual sebab investor mencoba meminimalkan kerugian.
Di sisi lain, apabila harga pasar tetap bertengger di atas harga terealisasi ini, 17% dari pasokan Bitcoin akan mencetak profit. Hal ini kemudian bakal mendorong para holder mempertahankan posisi mereka untuk jangka waktu yang lebih lama. Pada gilirannya, kondisi ini berpotensi menandakan tren positif bagi pasar.
Adapun lonjakan harga menuju level US$72.000 bisa menjadi penentu saat ini, berpotensi mengantarkan pada breakout menuju rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) dalam jangka menengah.
Seperti pemaparan analisis di atas, skenario ini masuk akal asalkan Bitcoin sanggup mempertahankan posisinya di atas level support US$67.500.
Bagaimana pendapat Anda tentang proyeksi harga Bitcoin (BTC) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.