Jakarta (ANTARA) – CEO Aston Martin Lawrence Stroll mengatakan bahwa konsumen masih menginginkan transmisi manual untuk mobil sport, yang tercermin oleh bagian besar kesuksesan penjualan yang berasal dari manual.
Laman Motor1, Jumat (31/5) melaporkan Stroll mencontohkan tanggapan yang sangat positif tersebut terhadap model Aston Martin Valour edisi terbatas seharga 2 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp32,5 miliar).
Valour, mobil yang merupakan penghormatan kepada model Aston Martin tahun 1970-an dan 1980-an dan mengacu kepada model Vantage yang sudah tidak diproduksi lagi, menggunakan mesin V-12 berkekuatan 705 tenaga kuda serta transmisi manual enam percepatan. Mobil yang hanya diproduksi 110 unit tersebut terjual habis dengan sangat cepat, dan seperti yang dikatakan Stroll, 10 kali lipat dari jumlah yang dipesan.
“Seluruh dunia, alih-alih semua orang berpikir (Aston Martin Valour) akan menjadi listrik, mereka justru kembali ke ‘Saya ingin mobil manual,’ bukan?” kata Stroll.
Baca juga: Aston Martin bakal rilis Vanquish generasi terbaru tahun ini
Namun, hal tersebut bukan berarti Aston Martin akan memproduksi mobil bertransmisi manual dalam jumlah yang (relatif) banyak, seperti Porsche. Mereka melihat transmisi manual sukses pada mobil-mobil spesial yang diproduksi terbatas.
Industri mobil mungkin menuju satu arah, tapi, Stroll dan Aston Martin melihat pelanggannya merangkul tradisi.
Baru-baru ini, perusahaan mengkonfirmasi bahwa Aston Martin Vanquish dapat kembali dengan mesin V-12 baru dan 824 HP yang akan digunakan sebagai penerus DBS, yang kemungkinan besar akan menghidupkan kembali nama Vanquish setelah enam tahun absen.
Meski begitu, Aston Martin tidak menghindar dari elektrifikasi. Hypercar Vallhala yang akan datang akan menjadi plug-in hybrid (PHEV) pertama dari merek itu, dengan pengiriman yang akan dimulai pada akhir tahun ini.
Aston Martin juga memiliki platform kendaraan baterai-listrik yang sedang dikembangkan. Mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) pertamanya akan tiba pada tahun 2026, dan tiga model lainnya, termasuk hypercar, akan menyusul.
“Anda juga harus memahami bahwa perusahaan ini dulunya hanya meluncurkan satu mobil baru setiap tiga sampai lima tahun. Sekarang, sejak saya mengambil alih, kami mengirimkan 12 mobil baru dalam 12 bulan.” kata Stroll.
Baca juga: Aston Martin EV mundur ke 2027, fokus diarahkan ke mobil “hybrid”
Baca juga: Alpine bakal boyong A110 listrik ke AS
Baca juga: Hypercar Bohema bertenaga Nissan GT-R buatan Praga mulai diproduksi
Baca juga: Lima mobil “tua” yang bebas diniagakan di Amerika Serikat pada 2024
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024