Angkutan kargo dari Guangxi fasilitasi perdagangan NEV China-Indonesia


Nanning (ANTARA) – Baru-baru ini, sebuah kereta kargo yang mengangkut 40 peti kemas suku cadang otomotif diberangkatkan dari Liuzhou South Freight Yard di Guangxi, melakukan perjalanan langsung menuju Pelabuhan Shekou di Shenzhen.

Selanjutnya, kargo itu dimuat ke dalam kapal dan bertolak dalam perjalanan ekspor maritim bebas hambatan ke Indonesia.

Aktivitas itu menandai layanan angkutan intermoda kereta-laut “Liuzhou-Pelabuhan Shekou” pertama yang diprakarsai di Guangxi. Layanan tersebut menghemat waktu lebih dari 20 jam dibandingkan metode transportasi lainnya sehingga memberikan jalur transportasi yang lebih nyaman untuk ekspor produk industri dari daerah Liuzhou.

Liuzhou merupakan kota industri terbesar di Guangxi dan berperan sebagai basis percontohan nasional untuk industri otomotif. Sejak 2019, suku cadang otomotif Liuzhou telah diekspor ke Indonesia, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya melalui transportasi intermoda kereta-laut.

Suku cadang otomotif Liuzhou juga menjangkau lebih dari 40 negara dan kawasan, termasuk yang berlokasi di Timur Tengah.

Dalam beberapa tahun terakhir, mobil-mobil China, terutama new energy vehicle (NEV/kendaraan energi baru), menuai popularitas di kalangan warga perkotaan di Indonesia, terutama generasi muda. NEV buatan Wuling, merek otomotif asal Liuzhou, menjadi salah satu merek paling populer di Indonesia.

Dengan meningkatnya pangsa pasar mobil China di Indonesia, kendaraan-kendaraan dan suku cadang dari Liuzhou juga menjadi produk terlaris di luar negeri.

Untuk memenuhi permintaan ekspor yang meningkat pesat, staf dari China Railway Nanning Group Co., Ltd. menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan pelabuhan di Shekou untuk mencapai konsensus guna bersama-sama mengembangkan pasar logistik dan memperluas volume transportasi intermoda jalur besi (rel)-laut.

Otoritas perkeretaapian terus mengoptimalkan metode pemuatan kontainer yang didasarkan pada karakteristik lini masa dan spesifikasi pengangkutan produk klien serta menetapkan rencana transportasi “kereta + kapal” untuk mengembangkan jalur intermoda rel-laut Liuzhou-Shenzhen-Indonesia.

“Rencana angkutan kargo intermoda kereta-laut yang kami rancang memiliki perencanaan waktu, stabilitas, dan prediktibilitas yang kuat. Begitu barang tiba di Pelabuhan Shekou, kargo tersebut dapat dengan cepat dibongkar dan dimuat ke dalam kapal sehingga memfasilitasi koneksi yang lebih efisien dan lebih ketat di antara proses-proses logistik,” ujar wakil manajer di Departemen Bisnis Selatan Liuzhou di Pusat Logistik Kereta Nanning yang dinaungi Biro Perkeretaapian Nanning China, Li Hongbo.
 

Angkutan kargo dari Guangxi fasilitasi perdagangan NEV China-Indonesia. (ANTARA/Xinhua)

Untuk memastikan kelancaran pengoperasian kereta kargo tersebut, Biro Perkeretaapian Nanning telah menyiapkan rencana pemuatan terlebih dahulu. Rencana pemuatan tersebut mengalokasikan tenaga kerja, peralatan, dan ruang kargo bongkar muat yang memadai, serta menempatkan personel khusus untuk memantau pengoperasian kereta, memastikan koneksi yang teratur di antara seluruh tautan operasional.

Ke depannya, Biro Perkeretaapian Nanning akan makin menyesuaikan dan mengoptimalkan frekuensi pengoperasian kereta yang didasarkan pada perubahan dalam permintaan transportasi, agar dapat memberikan layanan yang lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan transportasi perusahaan. Dengan demikian, pengiriman barang ke Indonesia dapat terfasilitasi, dan pengalaman layanan bagi konsumen Indonesia terkait kendaraan dan suku cadang asal China, termasuk layanan pemeliharaan, dapat ditingkatkan.
 

 

Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *