Menurut siaran Carscoops pada Senin (21/10), produsen mobil asal China itu mengonfirmasi bahwa pengembangan baterai solid-state sedang berlangsung dalam Konferensi Inovasi Global Chery pekan lalu.
Chery mengungkapkan bahwa prototipe baterai saat ini memiliki densitas energi 400 Wh/kg, yang akan ditingkatkan menjadi 600 Wh/kg pada 2025.
Perusahaan berencana memasang baterai tersebut ke mobil buatannya pada 2026, sebelum memulai produksi massal pada tahun berikutnya.
Baca juga: Baterai baru keluaran CATL masa pakainya hingga 15 tahun
Baca juga: Kapsul Hidrogen portabel Toyota bisa jadi baterai masa depan
Chery yakin baterai solid-state buatannya bisa memampukan kendaraan listrik menempuh jarak hingga 1.500 km dengan satu kali pengisian daya.
Meskipun banyak perusahaan yang mengembangkan baterai solid-state, hingga saat ini belum ada kendaraan elektrik yang dipasarkan dengan produk baterai tersebut.
Dalam konferensi inovasi, Chery juga mengumumkan pengembangan baterai fosfat besi lithium persegi baru, baterai ternary persegi, dan baterai ternary silinder besar yang dapat menambah jangkauan 400 km hanya dengan 5 menit pengisian daya.
Baterai fosfat besi lithium persegi baru akan digunakan pada kendaraan listrik dengan jangkauan 200 sampai 600 km serta plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dan extended range electric vehicle (EREV) dengan jangkauan antara 100 dan 200 km.
Baterai ternary persegi Chery akan digunakan untuk kendaraan elektrik dengan jangkauan 600 sampai 800 km serta PHEV dan EREV dengan jangkauan 150 hingga 300 km.
Sementara sel silinder barunya dikembangkan untuk kendaraan elektrik dengan jangkauan 700 hingga 1.200 km serta PHEV dan EREV yang dapat menempuh antara 150 dan 300 km dengan sekali pengisian daya.
Baca juga: GM akan manfaatkan teknologi baterai buatan China
Baca juga: Wuling akan produksi baterai EV di Indonesia pada akhir 2024
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024