Efek Kedaluwarsa Rp25 T Opsi Bitcoin & Ethereum 18 Oktober


Pasar kripto akan menyaksikan kontrak opsi Bitcoin dan Ethereum senilai US$1,62 miliar kedaluwarsa hari ini (18/10). Volume opsi yang kedaluwarsa ini dapat memicu volatilitas harga jangka pendek, yang berpotensi memengaruhi profitabilitas para trader.

Secara spesifik, opsi Bitcoin (BTC) yang akan kedaluwarsa bernilai US$1,25 miliar, sementara opsi Ethereum (ETH) bernilai US$367 juta.

Holder Bitcoin dan Ethereum Bersiap Hadapi Volatilitas

Menurut data dari Deribit, sebanyak 18.583 opsi Bitcoin akan kedaluwarsa hari ini, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 18.271 kontrak yang kedaluwarsa pekan lalu. Kontrak opsi yang akan kedaluwarsa hari ini memiliki rasio put-to-call sebesar 0,86 dengan titik max pain di US$64.000.

Expiring Bitcoin Options
Kedaluwarsa Opsi Bitcoin | Sumber: Deribit

Di sisi lain, sebanyak 140.320 kontrak opsi Ethereum akan kedaluwarsa hari ini, yang jumlahnya lebih rendah dibandingkan pekan lalu. Mereka akan kedaluwarsa dengan rasio put-to-call sebesar 0,62 dan titik max pain di US$2.500.

Expiring Ethereum Options
Kedaluwarsa Opsi Ethereum | Sumber: Deribit

Data ini menunjukkan sentimen yang cenderung bearish untuk kedua kontrak. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan seharga US$67.661, bertengger di atas titik max pain-nya. Sama halnya, Ethereum berkisar di harga US$2.617 pada waktu publikasi, jauh di atas harga strike-nya.

Menjelang berakhirnya kontrak opsi, harga Bitcoin dan Ethereum diperkirakan akan mendekati titik max pain mereka masing-masing. Artinya, nilai BTC dan ETH berisiko turun karena smart money termotivasi untuk memacu harga mendekati level “max pain”. Berdasarkan teori Max Pain, harga opsi cenderung berkumpul di sekitar harga strike di mana jumlah kontrak terbesar—baik call maupun put—berakhir tanpa nilai.

Strategi ini menyebabkan pembeli opsi kehilangan nilai terbanyak, sehingga menyiratkan sentimen bearish. Meski begitu, tekanan pada harga BTC dan ETH diperkirakan akan mereda setelah pukul 08:00 UTC pada hari Jumat, tepat di saat Deribit menyelesaikan kontrak.

Sementara itu, analis menyatakan bahwa Bitcoin dan pasar yang lebih luas sedang mencari dorongan kuat yang dapat membuat sang aset kripto pionir ini kembali mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) di atas US$73.777. Dari perspektif ekonomi makro, dorongan yang diantisipasi masih belum terlihat. Namun, para peneliti dari CoinShares menyebutkan bahwa pemilihan umum di AS tetap menjadi faktor utama yang mendorong sentimen pasar saat ini.

“…keputusan investor kemungkinan besar lebih dipengaruhi oleh pemilu AS yang akan datang daripada prospek kebijakan moneter. Tren ini terlihat dari fakta bahwa data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan memiliki dampak kecil pada arus keluar, sementara debat wakil presiden AS baru-baru ini dan pergeseran polling menuju Partai Republik, yang dianggap lebih mendukung aset digital, langsung memberikan dorongan pada arus masuk dan harga,” demikian bunyi salah satu paragraf dalam laporan terbaru tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *