Di dalam kendaraan tersebut, ruang duduk yang luas dan sarat teknologi menggantikan interior konvensional, sementara layar-layar interaktif menyuguhkan hiburan serta memberikan data secara aktual.
“Kendaraan ini penuh dengan nuansa masa depan,” tutur Vincenzo Diglio, seorang pengunjung asal Italia di pameran otomotif tersebut.
“Saya yakin kendaraan seperti ini pasti akan menjadi bagian dari masa depan,” kata Diglio menambahkan.
Minibus berkapasitas enam penumpang tersebut merupakan produk terbaru hasil kolaborasi antara pengembang asal China, Guizhou Hankaisi Intelligent Technology Co., Ltd. (PIX Moving), dengan penyedia solusi perjalanan asal Italia, Tecnocad.
“Kemitraan ini bertujuan untuk memperluas kesadaran tentang teknologi ini di Italia dan Eropa, serta mengeksplorasi skenario aplikasi baru di berbagai pasar,” kata COO Tecnocad Stefano Cini dalam sesi wawancara dengan Xinhua.
Minibus tersebut sudah menjalani uji coba layanan di sekitar Turin sejak Mei lalu, seiring PIX Moving memperoleh salah satu lisensi pertama di kota tersebut untuk pengujian dan pengoperasian kendaraan otonom di jalan umum.
“Uji coba tersebut berjalan lancar. Pada Oktober, kami akan kembali melakukan rangkaian uji coba untuk merampungkan fase pertama pengujian di area kami,” kata Cini.
Mulai bulan depan, Tecnocad berencana melakukan lebih banyak pengujian di seluruh Eropa, imbuhnya.
Cini mengaku optimistis soal potensi pasar untuk minibus autopilot tersebut, mengingat keselarasannya dengan transisi ramah lingkungan global, karena minibus itu merupakan bentuk baru mobilitas bersama, baik di lingkungan urban maupun dalam konteks off-road.
Menurut laporan dari McKinsey & Company, seiring meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap perlindungan lingkungan, preferensi terhadap moda transportasi ramah lingkungan seperti angkutan umum juga mengalami peningkatan.
Per 2035, proporsi perjalanan penumpang yang ditempuh dengan mobil pribadi diperkirakan akan menurun sekitar 15 poin persentase, sementara transportasi umum dan perangkat mobilitas berukuran kecil kemungkinan akan menjadi moda perjalanan yang lebih disukai.
Cini mengatakan bahwa kombinasi dari pengalaman, fleksibilitas, kreativitas, dan pola pikir berorientasi masa depan adalah kunci untuk mengembangkan produk yang inovatif dan andal.
“China unggul dalam hal teknologi baru seperti baterai dan AI, sementara Italia menghadirkan kreativitas dan fleksibilitas terkait pemecahan masalah,” kata Cini, seraya menyoroti sejarah Turin yang kaya dalam hal desain dan manufaktur otomotif.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024