Setelah terjadinya crash di market kripto pada hari Senin (5/8), sekitar US$2,5 miliar (Rp39,8 triliun) opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) akan kedaluwarsa hari ini, Jumat, 9 Agustus 2024.
Kedaluwarsa opsi ini berpotensi memengaruhi kondisi pasar; karenanya, investor kini memantau secara seksama perubahan yang berpotensi ditimbulkan.
Kedaluwarsa Opsi Rp39,8 Triliun; Mampukah Pasar Kripto Pertahankan Momentum Rebound?
Menurut Deribit, opsi Bitcoin senilai US$1,94 miliar akan kedaluwarsa. Titik sakit maksimum (maximum pain point) dari kontrak ini bertengger di US$60.000.
Opsi ini meliputi 31.615 kontrak, atau sedikit lebih rendah dari 36.732 kontrak pekan lalu. Rasio put-to-call ada di 0,71, sehingga menunjukkan sentimen bullish secara umum walau terjadi volatilitas akhir-akhir ini.
Ethereum memiliki opsi senilai US$552,13 juta yang akan kedaluwarsa, melibatkan 206.626 kontrak. Angka ini naik dari 183.756 kontrak pada minggu sebelumnya. Titik sakit maksimum untuk opsi ini adalah US$2.950, dan rasio put-to-call-nya 0,95.
Adapun titik sakit maksimum di pasar opsi kripto mewakili level harga yang menimbulkan kerugian finansial terparah bagi holder opsi. Sementara, rasio put-to-call menunjukkan prevalensi opsi beli (call) yang lebih tinggi daripada opsi jual (put).
Jajaran analis dari alat perdagangan opsi kripto Greeks.live berbagi pandangan terkait kedaluwarsa kontrak hari ini. Mereka menilai, implied volatility (IV) dari semua jangka waktu utama tetap tinggi, melebihi 60%. Sementara itu, realized volatility (RV) Bitcoin 7 hari saat ini nangkring di 100%, jauh melampaui level IV.
“Ada efek agregasi dalam volatilitas, yang mengarah pada aftershock yang lebih lama dari fluktuasi besar, sehingga IV memiliki support kuat, dan penjual dapat secara bertahap membangun posisi,” komentar analis Greeks.live.
BeInCrypto juga sempat melaporkan bahwa harga Bitcoin dan Ethereum terjun secara signifikan selama periode crash pasar hari Senin. Keparahannya tecermin jelas dari likuidasi yang melampaui angka US$1 miliar, menurut data Coinglass.
Namun, tepat keesokan harinya setelah kehancuran, pasar kripto mulai beranjak pulih. Pada waktu publikasi, Bitcoin sudah merangkak naik lagi ke atas level US$60.000. Tepatnya, BTC sekarang diperdagangkan seharga US$61.494, mewakili lonjakan nyaris 10% hanya dalam kurun waktu 24 jam.
Sama halnya, Ethereum telah meroket hampir 12% dan sekarang diperdagangkan di level US$2.671 setelah sempat menyentuh US$2.700.
Secara historis, kedaluwarsa kontrak opsi cenderung memantik pergerakan harga yang tajam. Kendati begitu, aksi harga seperti ini hanya bersifat sementara. Pasar biasanya kembali stabil sesaat setelah itu. Pada intinya, trader perlu tetap waspada, dengan menganalisis indikator teknikal dan sentimen pasar guna menavigasi potensi volatilitas secara efektif.
Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.