Insiden di Nigeria Bisa Jadi Preseden Berbahaya



CEO Binance Richard Teng akhirnya buka suara terkait insiden yang dialami oleh dua eksekutifnya, Tigran Gambaryan dan Nadeem Anjarwalla, di Nigeria.

Dalam pernyataan di laman resmi Binance, Teng menjelaskan bahwa tindakan penahanan sepihak yang dilakukan otoritas Nigeria bisa menjadi preseden baru yang berbahaya bagi perusahaan di seluruh dunia.

Selain itu, dirinya juga meminta agar Gambaryan dan Anjarwalla bisa segera dibebaskan, karena dalam pandangan Teng, keduanya pergi ke Nigeria bukan sebagai pengambil keputusan maupun negosiator. Alih-alih, mereka hanya bertindak sebagai tenaga ahli dalam kejahatan keuangan dan kebijakan.

“Gambaryan dan delegasi lainnya datang ke Nigeria untuk membahas pertukaran informasi dan menerapkan usulan serta ketentuan untuk berbagi informasi terkait anti-pencucian uang (AML),” jelas Teng.

Namun, selama kunjungan tersebut, masing-masing pihak dituduh melakukan beberapa pelanggaran yang menurut Teng tidak berdasar. Pasalnya hingga saat ini, Binance belum menerima detail tuduhan tersebut dan hanya mendapatkan keputusan secara sepihak.

Menariknya, menurut Teng, perwakilan Binance sempat mendapatkan saran dari pihak yang tidak dkenal untuk segera melakukan pembayaran sebagai penyelesaian tuduhan. Seperti diketahui, Binance dan kedua eksekutifnya dituduh terlibat dalam pencucian uang dan juga penghindaran pajak.

Namun tentu saja, tawaran tersebut ditolak oleh penasihat hukum perusahaan lantaran dianggap tidak sah. Teng tidak menyebutkan jumlah dana yang diminta, tetapi menegaskan bahwa jumlahnya cukup signifikan dan dalam bentuk kripto.

Teng Minta Gambaryan Dibebaskan dan Binance Akan Mengikuti Prosesnya

Melihat belum adanya titik temu dalam permasalahan ini, Teng menyatakan dalam suratnya bahwa perusahaan akan bekerja sama dengan penegak hukum Nigeria untuk menyelesaikan kasus ini. Namun sebelum itu, Teng meminta pemulangan Tigran Gambaryan terlebih dahulu.

“Binance akan mengikuti prosedur yang sama seperti yang telah kami lakukan sebelumnya dengan komunitas penegak hukum Nigeria. Selain itu, perusahaan juga akan melanjutkan kerja sama dengan Federal Inland Revenue Service (FIRS) Nigeria untuk menyelesaikan potensi kewajiban pajak historis,” tambah Teng.

Namun, Teng menyatakan masih belum menemukan alasan yang jelas mengapa pejabat Nigeria terus menahan Gambaryan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *