Jelang kehadiran produk exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot, banyak pihak memandang bahwa hal tersebut akan menjadi pemantik dalam kegairahan pasar kripto ke depannya. Chief Investment Officer (CIO) Bitwise Asset Management, Matt Hougan, dalam laman resminya, bahkan mengatakan produk anyar tersebut dalam 18 bulan pertama kehadirannya diprediksi mampu menyedot arus dana bersih sebesar US$15 miliar atau lebih dari Rp241,46 triliun.
Kehadirannya dipercaya akan mengekor kesuksesan pendahulunya, ETF Bitcoin spot. Sampai saat ini, pasar sepertinya masih menunggu kepastian penerbitan ETF Ethereum spot dari para raksasa manajer investasi.
Namun, analis ETF senior Bloomberg, Eric Balchunas, optimistis bahwa pada tanggal 18 Juli mendatang, ETF Ethereum spot bakal meluncur di pasaran. Hal itu disandarkan pada kesiapan para penerbit, termasuk Grayscale, 21Shares, BlackRock, dan Fidelity, yang telah menyerahkan formulir S-1 terbarunya ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).
“ETF Bitcoin spot telah menghasilkan US$15 miliar dalam aset baru bersih, menjadikannya sebagai peluncuran ETF tersukses sepanjang masa. SEC sepertinya siap menyetujui ETF Ethereum spot dalam waktu dekat, dan kami yakin produk ini mampu menarik arus bersih sebesar US$15 miliar dalam 18 bulan pertamanya,” jelas Hougan.
Harga Ethereum Sudah Terdongkrak 7%
Pasar sepertinya juga antusias menunggu kabar tersebut. Hal ini terefleksi dari pergerakan token Ethereum (ETH) yang sejak 8 Juli lalu sudah melonjak 7%, dari US$2.865 ke level US$3.067 hingga perdagangan hari ini.
Kepala Strategi di Kraken, Thomas Perfumo, dalam laporan Market Watch, menambahkan bahwa setelah ETF Ethereum mendapatkan lampu hijau, sebagian harga Ethereum akan dipengaruhi oleh aliran modal melalui ETF. Tingginya permintaan akan produk baru tersebut diprediksi mampu mendorong harga Ethereum secara signifikan.
“Likuiditas Ethereum ataupun jumlah ETH yang tersedia untuk dibeli atau dijual adalah sekitar setengah dari Bitcoin, artinya diperlukan lebih sedikit arus masuk yang akan berdampak pada harga Ethereum dibandingkan Bitcoin,” jelasnya.
Kepala Penelitian ETC Group, Andre Dragosch, juga sepakat. Menurutnya, jika melihat data historis, kinerja Ethereum menunjukkan sensitivitas yang jauh lebih tinggi terhadap arus perdagangan bursa global ketimbang Bitcoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang dampak ETF Ethereum spot terhadap harga Ethereum (ETH) nantinya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.