Alasan Pakar Yakin Bitcoin Tembus US$100.000 Akhir Tahun 2024


Di tengah crash pasar kripto akhir-akhir ini, tokoh-tokoh industri terkemuka menyodorkan prediksi bahwa harga Bitcoin (BTC) masih berpotensi mencetak target US$100.000 akhir tahun ini.

Prediksi ini datang dari Matt Hougan, Chief Investment Officer (CIO) Bitwise, dan Anthony Scaramucci, Pendiri SkyBridge Capital. Adapun optimisme kedua figur penting ini berakar pada serangkaian perkembangan penting di pasar kripto.

Aksi Jual Sekali Usai vs. Pertumbuhan Jangka Panjang: Para Pakar Menakar Masa Depan Bitcoin

Pasar kripto saat ini bergulat dengan sejumlah hambatan. Salah satu faktor yang paling signifikan yakni aksi distribusi Bitcoin dari crypto exchange Mt. Gox yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi. Adapun aksi ini bermula sejak awal Juli lalu. Mt. Gox diperkirakan akan mendistribusikan lebih dari US$8 miliar Bitcoin kepada kreditur. Konsekuensinya, mengintai pula potensi aksi jual dalam jumlah besar yang mungkin segera menghantam pasar.

Sama halnya, aksi jual Bitcoin oleh pemerintah AS yang disita dari Silk Road, pasar gelap online yang terkenal, menambah parah tekanan pasar saat ini. US Marshals Service baru-baru ini memilih Coinbase Prime untuk mengelola aset ini. Walhasil, hal ini menandakan aksi jual mereka yang mungkin bakal terjadi dalam waktu dekat.

Di samping guncangan likuiditas tersebut, aksi jual Bitcoin oleh pemerintah Jerman dari berbagai penyitaan juga menambah genting situasi. Data on-chain mengungkap bahwa pemerintah Jerman melanjutkan aksi jual Bitcoin mereka hari ini (11/7).

Data dari Arkham Intelligence menguak temuan bahwa wallet tersebut mentransfer masing-masing 375 BTC ke sejumlah crypto exchange, termasuk Bitstamp, Kraken, dan Coinbase. Selain itu, mereka juga memindahkan 250 BTC ke wallet ‘bc1qq’ dan 1.000 BTC ke wallet ‘139Po’. Dengan demikian, saldo wallet pemerintah Jerman sudah berkurang drastis, dari sekitar 24.000 BTC kemarin (10/7) menjadi 13.000 BTC pada saat publikasi.

The German Government's Bitcoin Holdings.
Kepemilikan Bitcoin Pemerintah Jerman | Sumber: Arkham Intelligence

Atas manuver ini, Matt Hougan menilai bahwa transaksi ini adalah “aksi jual satu kali” yang pada akhirnya akan berakhir. Dia yakin, begitu pasar menyerap aksi jual ini, faktor bullish jangka panjang bakal memantik pertumbuhan yang signifikan.

“Sebagai investor, kita diajarkan untuk melihat melampaui peristiwa non-berulang ketika kita mengevaluasi investasi. Mereka tidak berbicara tentang nilai investasi jangka panjang. Dengan kata lain, ini pun akan berlalu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Hougan juga menyoroti perubahan penting dalam sikap regulasi terhadap aset kripto di Washington sebagai salah satu faktor positif bagi Bitcoin dalam jangka panjang. Terlebih, persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot dalam waktu dekat adalah elemen lain yang kemungkinan akan memicu pasar kripto. Dia meramal produk ETF ini bisa menarik arus masuk bersih sebesar US$15 miliar dalam 18 bulan pertama debutnya di pasar.

Di sisi lain, pemangkasan suku bunga yang diantisipasi oleh Federal Reserve selama tahun depan juga berpotensi memicu pasar kripto. Suku bunga yang lebih rendah umumnya menjadi pertanda baik untuk aset berisiko, tak terkecuali aset kripto.

“Tambahkan pertumbuhan yang kuat dalam stablecoin, perkembangan besar dalam layer-2, institusi seperti BlackRock yang bergerak lebih dalam ke sektor ini, dan banyak lagi, dan ini adalah setelan yang luar biasa. Kombinasi yang tepat dari perkembangan di paruh kedua tahun ini bisa dengan mudah mendongkrak Bitcoin ke US$100.000 dan mendongkrak Ethereum ke rekor harga all-time high baru,” imbuh Hougan.

Tak ketinggalan, Anthony Scaramucci juga berbagi perspektif ini dalam wawancara belum lama ini dengan CNBC. Ia menekankan tekanan pasar saat ini hanya bersifat sementara.

“Kita masih menyukai fundamental Bitcoin dalam jangka panjang. Dan saya kira, seperti yang pernah saya katakan, Bitcoin akan mencapai harga US$170.000 pasca-halving, namun saya pikir harganya bisa mencapai US$100.000 akhir tahun ini.”


Anthony Scaramucci, Pendiri SkyBridge Capital

Kendati harga Bitcoin nangkring di bawah US$60.000 selama 7 hari terakhir, investor masih menampilkan kepercayaan mereka pada aset kripto ini. Bangkitnya minat ini terlihat jelas dari arus masuk baru-baru ini ke ETF Bitcoin spot di AS dan Hong Kong.

US Spot Bitcoin ETF Total Inflows.
Total Arus Masuk ETF Bitcoin Spot AS | Sumber: SoSo Value

Data dari SoSo Value mengungkapkan, ETF Bitcoin spot AS tercatat sukses menerima arus masuk US$801,7 juta selama periode 5 Juli – 10 Juli. Sementara, ETF Bitcoin spot Hong Kong berhasil mencatat arus masuk 428,59 BTC. Angka ini setara dengan kira-kira US$25 juta pada harga pasar saat ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang harga Bitcoin (BTC) yang menurut prediksi para pakar bakal sentuh US$100.000 akhir tahun 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *