loading…
baca juga: Hadiahkan Karya Lukis ke Prabowo, SBY: Ini Ada Sejarahnya
Kurator pameran, Bambang Asrini Widjanarko menjelaskan bahwa para seniman yang terlibat dalam pameran ini bekerja secara kolaboratif pun yang individual–, yang sudah senior, madya serta yang masih meniti karir awal, menawarkan berbagai ekspresi seni.
“Seperti pilihan menggunakan visualisasi secara puitik, mewakilkan sosok-sosok figuratif, bernarasi penjelajahan kekacauan visual, juga yang memancarkan euphoria-kegembiraan bahkan sampai yang tak terindera dengan corak abstraktif,” tutur Bambang.
Yang menjadi lebih unik, eksibisi seni ini menampilkan karya kolaborasi seniman senior Arahmaiani dan seniman street art Anagard yang memanggungkan huruf Arab Pegon berjuluk I Love You. Saat sama, di fasad Galeri Neo tertera teks puitik tentang idealisasi seniman tentang dirinya dan relasinya dengan orang lain, lewat puisi Chairil Anwar yang tertera di dinding serta patung kontemplatif milik perupa dan kurator Asmujo Jono Irianto.
“Pameran mengungkap sejumlah etape pengembaraan batin,–dalam fase penjelajahan yang dijuluki yang simbolik dalam psikoanalisa–terutama fase penciptaan karya sebagai sejenis katarsis. Simbol-simbol dan teks visual saling berkelindan dan memberi makna-makna sangat intim bagi perupa,” ujar Bambang.
“Tak heran jika seniman mengalami krisis pada etape tertentu dalam pengalaman hidupnya, justru mereka makin meluap daya artistiknya,” sambung Bambang.
baca juga: Gelar Workshop, Potads Latih Kemampuan Anak Down Syndrome melalui Karya Lukis
Sementara itu, pemilik Galeri Neo, Randy Oenardi Raharjo menyatakan bahwa Galeri Neo senantiasa menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda dalam setiap pameran yang digelarnnya. “Pameran Speaking the Uspeakable adalah upaya kita menghadirkan kurasi terbaik karya seniman kontemporer, yang kali ini bersentuhan dengan perspektif psikoanalisa dan kaitannya dengan seni, yang mengungkap pengalaman-pengalam tak terkatakan sang seniman,” katanya.
Randy juga menyampaikan bahwa Galeri Neo sangat terbuka bekerja sama dengan seniman, kolektor, dan seluruh pemangku kepentingan dalam dunia seni rupa Indonesia dengan kemitraan yang terbuka di masa-masa mendatang, untuk memamerkan seniman terbaik, baik melalui pameran solo dan bersama namun tetap menjaga kualitas.
Seniman-seniman seperti nama-nama tersebut di bawah ini, cukup menjadi magnet bagi pencinta seni Indonesia seperti Anagard, Arahmaiani, Asmujo Jono Irianto, Bestrizal Besta, Dedy Sufriadi, Diyanto, Entang Wiharso, Haris Purnomo, Hedi Hariyanto, Heri Dono, Irina dan Andrea, Ismanto Wahyudi, Oky Rey Montha, Hasan, Kukuh Nuswantoro, Ronald Manullang, Rudi Hendriatno, Nindityo Adipurnomo, Taufik Ermas, Teguh Ostenrik, Tenesse Caroline, dan Yani Mariani.
(hdr)