Di kuartal pertama 2024, harga Cardano (ADA) naik dari US$0,46 menjadi US$0,80 dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan. Kinerja ini mengisyaratkan potensi reli menuju angka US$1. Namun, sejak itu pula, altcoin ini merosot tajam. Fenomena ini menunjukkan kecilnya peluang untuk mengulangi kinerja gemilang tersebut.
Meskipun kondisi pasar yang lebih luas berkontribusi pada penurunan Cardano, faktor lain juga memengaruhi kinerja buruknya. Analisis on-chain ini menyoroti alasan utama mengapa harga ADA kesulitan mencapai level yang terakhir ia raih pada tahun 2022.
Tembok Pasokan di US$1,04 Jadi Tantangan Cardano
Salah satu hal utama yang berpengaruh ke kinerja harga Cardano adalah adanya tembok pasokan signifikan, dimulai dari US$1,04. Merujuk metrik Global In/Out of Money (GIOM), lebih dari 1 juta alamat telah mengakumulasi lebih dari 2 miliar ADA pada level ini.
GIOM mengklasifikasikan alamat berdasarkan posisi profit mereka: mereka yang untung, impas, atau rugi. Dari perspektif harga, semakin besar kluster alamat atau volume pada kisaran harga tertentu, semakin kuat support atau resistance-nya.
Gambar di bawah menunjukkan bahwa alamat dan volume di sekitar US$0,35 lebih tinggi daripada di beberapa kisaran harga hingga US$0,66. Karena itu, harga Cardano berpotensi mencapai level tersebut. Namun, tembok pasokan di US$1,04 menciptakan resistance yang signifikan, yang bisa membuat sulit bagi ADA untuk melewati level tersebut.
Faktor lain yang menambah tekanan bearish pada ADA adalah kondisi Mean Dollar Invested Age (MDIA). MDIA mewakili usia rata-rata setiap dolar yang diinvestasikan dalam aset kripto.
Dalam bull market, melandainya MDIA menunjukkan bahwa whale mengaktifkan kembali koin yang lama tidak aktif dan mengembalikannya ke sirkulasi, yang kerapkali mengerek harga naik.
Namun, dalam kasus ADA, MDIA 90 hari telah meningkat secara bertahap, yang mengindikasikan bahwa holder jangka panjang tidak memindahkan aset mereka. Tren ini mengisyaratkan bahwa pertumbuhan harga mungkin sulit tercapai karena aktivitas investor tetap stagnan.
Harga ADA: Berisiko Turun ke US$0,32
Pada grafik harian, harga Cardano berkitar di US$0,37, tetapi sedang diperdagangkan dengan pola head-and-shoulders. Pola ini biasanya menandakan reversal dari bullish ke bearish yang bisa mempercepat laju drop.
Di samping itu, ADA menghadapi resistance yang substansial pada level saat ini, menunjukkan bahwa mungkin sulit bagi token ini untuk naik menuju level yang lebih tinggi. Jika ini tetap terjadi, harga Cardano bisa turun menuju US$0,32 dalam jangka pendek.
Namun, prospek jangka panjang token ini bisa saja bullish seandainya kondisi pasar yang lebih luas membaik. Khususnya, jika Bitcoin (BTC) naik ke atas US$70.000, harga ADA juga bisa mulai merangkak naik. Jika BTC mencetak rekor ATH baru, altcoin ini berpotensi mencapai US$0,61 dan mungkin mendekati US$1.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Cardano (ADA) menurut analisis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.